dr Imran Pambudi menjelaskan perbaikan sistem pelaporan data ini dilakukan dengan pembentukan sistem pelaporan khusus untuk TBC.
Yaitu Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) yang dapat diakses oleh seluruh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Perbaikan juga dilakukan melalui penerapan program Public Private Mix (PPM) untuk meningkatkan pelibatan fasyankes baik pemerintah maupun swasta dalam penanggulangan TBC.
Baca Juga:Alhamdulillah Gaji PNS Naik, dari Rp3 Juta Jadi Rp6 Juta, Simak Rincian Lengkap di SiniNick Kuipers Absen Laga Persib vs Persis Solo pada 4 Februari 2024, Bojan Hodak Tak Risau
Dengan langkah intervensi tersebut, dr Imran menjelaskan, fasyankes dapat segera melaporkan terduga TBC yang ditemukan melalui SITB.
Kemudahan pelaporan itu mengakibatkan data penemuan kasus TBC meningkat.
Peningkatan kasus juga berarti ada lebih banyak orang dengan TBC dapat dideteksi dan diobati.
“Kenaikan insiden TBC di Indonesia pada tahun 2020 dan 2021 sekitar 14,9 persen per tahun, sementara di tahun 2021 dan 2022, peningkatan insiden mencapai 42,3 persen per tahun,” ujar dr Imran.
Ia menambahkan insiden TBC meningkat pada 2023 ini tetapi diperkirakan akan menurun pada 2024.
“Jika penemuan kasus dan pengobatan TBC terus dilakukan terhadap saudara-saudara kita yang sakit TBC, maka diharapkan jumlah kasus TBC di Indonesia dapat semakin berkurang jumlahnya di tahun-tahun mendatang,” lanjutnya.
Sebagai pencegahan TBC, dr Imran mengimbau masyarakat untuk disiplin melaksanakan pola hidup bersih dan sehat, menghindari kontak dengan orang yang menderita TBC.
Kemudian menjaga kekebalan tubuh dengan pola makan seimbang dan olahraga.
Jika berisiko tinggi, masyarakat diminta mempertimbangkan vaksinasi BCG dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Ia mengatakan TBC tetap menjadi tantangan global dalam dunia kesehatan.
Baca Juga:Marc Klok Langsung Latihan Bersama Persib, Liburnya Nanti setelah Lawan Persis SoloPersib Berduka, Entang Hermanu Meninggal Dunia saat Sholat Subuh, Simak Kiprahnya Bersama Pangeran Biru
Tapi dengan meningkatkan kesadaran, akses ke perawatan, dan langkah-langkah pencegahan, kita dapat bersama-sama mengatasi penyebaran penyakit ini dan melindungi kesehatan masyarakat. (*)