Selain itu, untuk selalu memastikan keselamatan perjalanan dan proses bisnis di KAI, mulai tahun ini KAI menerapkan posko rutin saat akhir pekan bagi jajaran top manajemen.
Posko bertajuk Management Safety Walkthrough (MSWT) ini dijadwalkan bergilir setiap akhir pekan ke semua daerah operasi dan divisi regional.
Dalam posko MSWT ini, jajaran manajemen KAI melakukan pemeriksaan setiap aspek, seperti sarana, prasarana, fasilitas, pelayanan, dan sebagainya.
Baca Juga:Kembali Terulang, Pemain Persib Beckham Putra Nugraha Gagal Perkuat Timnas IndonesiaLiga 1 Ditunda, Ini Jadwal Libur dan Latihan Para Pemain Persib yang Sudah Disusun Bojan Hodak
Selain itu, jug memastikan implementasi pelaksanaan keselamatan di seluruh lini aktivitas kerja KAI sudah sesuai dengan lima budaya keselamatan, memastikan seluruh peralatan teknis siap dan layak untuk digunakan.
Pekerjaan perawatan telah dilakukan sesuai jadwal, tempat kerja dan penginapan bagi petugas telah sesuai standar, memastikan pekerja telah mendapatkan pelatihan dan memiliki kompetensi sesuai pekerjaannya, serta memahami SOP yang berlaku.
“MSWT ini kami lakukan rutin setiap akhir pekan dan sudah berlangsung sebelum persiapan masa angkutan Lebaran,” katanya.
“Hal ini sangat penting karena membantu menjaga lingkungan kerja yang aman, nyaman, mencegah kecelakaan, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan produktivitas organisasi secara keseluruhan,” sambung Joni Martinus.
Setiap peserta posko MSWT ini dibekali ceklis untuk mencatat setiap temuan potensi bahaya, baik berupa unsafe action maupun unsafe condition untuk nantinya dilaporkan ke dalam sistem pelaporan keamanan KAI yakni Safety Railway Information (SRI) sehingga penanganannya bisa terpantau dan ditindaklanjuti.
Pelaksanaan inspeksi sebelum masa angkutan Lebaran dimulai, posko di masa angkutan Lebaran, dan pelaksanaan MSWT di sepanjang tahun menjadi salah satu bentuk komitmen KAI untuk menyediakan layanan yang selamat, aman dan nyaman, khususnya di angkutan Lebaran kali ini.
KAI juga mengimbau masyarakat untuk turut serta menjaga keselamatan perjalanan KAI, misalnya dengan mendahulukan perjalanan kereta api di pelintasan sebidang, tidak beraktivitas di sepanjang jalur kereta api, tidak melakukan vandalisme pada sarana dan prasarana KAI, dan sebagainya.
Baca Juga:Usulan Formasi ASN Kemenkes 2024 Disetujui 100 Persen, Segini Total FormasinyaMenhub Apresiasi Kolaborasi Pemprov Jawa Barat Hadapi Arus Mudik 2024
“Periode Angkutan Lebaran merupakan momentum di mana seluruh insan KAI akan memberikan kinerja terbaik,” terang Joni.
“Hal tersebut tentu juga butuh dukungan dari masyarakat sehingga kereta api tetap menjadi pilihan favorit masyarakat untuk bertransportasi,” tutup Joni Martinus (*)