BERITA86.COM- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di Jakarta.
Pertemuan yang berlangsung selama satu setengah jam pada Selasa, 30 April 2024, ini membahas kemudahan layanan bagi jamaah haji Indonesia.
“Tentu kita bersyukur, Indonesia negara yang mendapatkan keistimewaan dari Kerajaan Saudi Arabia,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dilansir dari laman resmi Kemenag pada Kamis, 2 Mei 2024.
Baca Juga:Malam Ini Irak vs Indonesia Berebut Posisi 3 Piala Asia U23 2024, Siaran Langsung RCTISampai 3 Mei 2024, 33 Direktur Teknik Asprov PSSI Ikuti Workshop Bersama FIFA di Jakarta
“Keistimewaan itu sehingga kita didatangi demikian banyak delegasi yang dipimpin langsung oleh Pak Menteri Haji dan Umrah Saudi Arabia,” sambung Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Pria yang akrab disapa Gus Men itu mengatakan sejumlah layanan yang memudahkan akan diperoleh jamaah haji Indonesia.
Misalnya, layanan fast track di tiga bandara, yaitu: Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Adi Soemarmo Solo, dan Bandara Djuanda Surabaya.
Diperkirakan sekitar 120 ribu jamaah haji Indonesia yang akan menerima kemudahan ini.
Selain itu, Indonesia juga menjadi negara pertama yang mendapat smartcard, yaitu kartu elektronik yang didesain khusus untuk memberikan pelayanan kepada jamaah dan di dalammnya berisi tentang informasi seputar haji.
“Kami menyampaikan terima kasih atas kemudahan perjalanan haji dan umrah yang telah diberikan kerajaan Arab Saudi kepada umat muslim di Indonesia,” terang Gus Men.
Ke depan, Menag Yaqut Cholil Qoumas berharap Kerajaan Arab Saudi dapat memfasilitasi dan memberikan solusi terkait keterbatasan ruang di Muzdalifah dan Mina.
Baca Juga:Shin Tae-yong Optimis Indonesia Lolos Olimpiade Paris 2024Puji Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U23 2024, Erick Thohir: Kans Lolos Olimpiade Paris Belum Pupus
“Kami berharap dukungan dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi terkait space di Musdalifah dan Mina yang sangat terbatas. Kami juga berharap ada sinergi platform haji antara Indonesia dengan Arab Saudi,” ujar Gus Men.
Ia juga menyampaikan, Indonesia akan mengikuti aturan haji dan umrah yang ditetapkan pemerintah Saudi, termasuk terkait penggunaan visa.
“Bagi travel dan biro perjalanan yang memberangkatkan jamaah harus mengunakan visa resmi. Pasti akan ada tindakan tegas dari kerajaan Artab Saudi bila travel dan biro perjalanan tidak mengikuti aturan resmi. Begitu juga dari Kementerian Agama akan memberikan sanksi tegas bagi travel tersebut,” ujar Gus Men.