“Dari Kementerian Haji Saudi, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jamaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jamaah) hati-hati menyimpannya,” tutur Khalil.
Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa.
“Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji),” imbuh Khalil.
Scan Barcode
Sementara itu, smart card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jamaah haji.
Baca Juga:Persib vs Madura United di Final Liga 1, Bojan Ingin Bobotoh Kembali Penuhi Stadion Si Jalak HarupatPresiden Jokowi dan Elon Musk Bahas Potensi Pengembangan Investasi di Indonesia
Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jamaah.
Apa saja data yang tersaji? Khalil menjelaskan bahwa data tersebut antara lain berisi nama jamaah, foto, tempat tanggal lahir.
Kemudian, smart card juga berisi nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Makkah. (*)