Setelah mengalahkan PSMS Medan 5-3 (16 Juni 1961) dan PSIS Semarang (18 Juni 1961) di Stadion Siliwangi Bandung, Persib memastikan trofi juara di Semarang usai menundukkan Persebaya Surabaya 2-1 (28 Juni 1961) dan Persija Jakarta 3-1 (1 Juli 1961).
Kompetisi Perserikatan 1986 (Jakarta)
Sempat digagalkan PSMS Medan dalam dua grandfinal tahun 1983 dan 1985, Persib akhirnya kembali menjadi juara kompetisi kasta tertinggi nasional.
Itu setelah menundukan Perseman Manokwari 1-0 di partai puncak Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1986 di Stadion Utama Senayan (sekarang Gelora Bung Karno) Jakarta, 11 Maret 1986.
Gol tunggal kemenangan Persib dicetak Djadjang Nurdjaman menit 77.
Baca Juga:Bek Persib Pulang ke Spanyol, Liburan dan Tetap Jaga KebugaranWukuf di Arafah, 213.275 Jamaah Haji Indonesia Tempati 1.169 Tenda
Persib lolos ke grandfinal setelah menempati peringkat kedua babak 6 Besar yang menggunakan sistem round robin.
Kemenangan ‘hadiah’ 6-0 dari Perseman (6 Maret 1986) mengantarkan Persib ke grandfinal karena unggul selisih gol dengan Persija Jakarta.
Di grandfinal, pelatih Nandar Iskandar menurunkan komposisi tim terbaiknya yaitu Sobur (kiper), Adeng Hudaya, Robby Darwis, Suryamin, Ade Mulyono (belakang); Adjat Sudradjat.
Kemudian Bambang Sukowiyono, Iwan Sunarya (tengah), Suhendar, Dede Rosadi/Wawan Karnawan, dan Djadjang Nurdjaman (depan).
Kompetisi Perserikatan 1989/1990 (Jakarta)
Ditandai proses regenerasi dari generasi 1980-an ke era 1990-an yang berjalan relatif mulus, Persib menjuarai Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1989/1990.
Kala itu Persib mengalahkan Persebaya 2-0 pada pertandingan final di Stadion Utama Senayan Jakarta, 11 Maret 1990.
Dua gol kemenangan Persib dicetak melalui gol bunuh diri Subangkit menit 7 dan Dede Rosadi menit 59.
Baca Juga:Program Latihan Passos Diapresiasi, Jadi Langkah Regenerasi Kiper PersibMenkominfo: Judi Online dan Pinjol Ilegal Itu Kakak Adik, Kita Sikat!
Sebelumnya, lolos sebagai runner-up Wilayah Barat, Persib menundukkan Persebaya 2-0 (4 Maret 1990) dan imbang tanpa gol dengan PSMS (5 Maret 1990) untuk melaju ke semifinal sebagai juara Grup II. Di semifinal, 8 Maret 1990, Persib menyingkirkan PSM 3-0.
Di partai puncak, pelatih Ade Dana menurunkan komposisi tim Samai Setiadi (kiper), Dede Iskandar, Ade Mulyono, Robby Darwis, Adeng Hudaya, Asep Sumantri, Nyangnyang/Dede Rosadi, Yusuf Bachtiar, Sutiono Lamso, Adjat Sudradjat, dan Djadjang Nurdjaman.
Kompetisi Perserikatan 1993/1994
Persib berhasil mengabadikan Piala Presiden di Bandung setelah menjuarai Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1993/1994 yang merupakan kompetisi amatir terakhir.
Kala itu Persib menundukkan PSM Makassar 2-0 di Stadion Utama Senayan Jakarta, 17 April 1994.