Hal yang sama juga dirasakan oleh juru masak lainnya., Sahrul. Pria berusia 38 tahun ini asli Lombok, NTB. Ia mengaku sudah 7 tahun bekerja sebagai juru masak di Arab Saudi.
Sahrul merasa senang bisa terlibat dalam penyelenggaraan katering jemaah haji Indonesia. Memberikan manfaat bagi jemaah adalah tujuan utamanya.
“Saya merasa senang karena bisa berkontribusi dan bisa memberikan manfaat untuk jamaah haji Indonesia,” katanya.
Baca Juga:Mengenal BSI Mitraguna Online, Pinjam Uang Cepat dan Mudah, Tak Harus ke Bank!Yuk Intip Dapur Katering Jamaah Haji Indonesia di Makkah: Sehari Bisa Produksi 5 Ribu Porsi
Menurutnya, sebagai orang yang terlibat dalam penyediaan katering ia harus memberikan layanan yang maksimal.
Beruntunglah, ketrampilan memasak yang ia dapatkan dari orang tuanya di kampung dan restoran di Indonesia sebelum ia bekerja di Arab Saudi, menjadikannya tidak gagap ketika memasak menu khas Indonesia untuk jamaah haji.
Sahrul yang memiliki tiga putra di kampung ini pun berharap semoga jamaah haji merasa puas dengan layanan katering selama di Makkah. (*)