BERITA86.COM- Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto, akan mulai beroperasi pada bulan Juli 2025.
Sekolah Rakyat merupakan sekolah gratis berkonsep asrama. Sekolah Rakyat menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Data anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem ini diambil dari desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Baca Juga:Haji 2025: KJRI Jeddah Imbau Jamaah Indonesia Gunakan Jalur Resmi untuk Dam dan KurbanKUR BRI 50 Juta Angsuran Berapa Per Bulan? Simak Tabelnya dan Syarat Dokumen di Sini
Penjelasan mengenai hal tersebut seperti diungkapkan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono.
Agus Jabo Priyono menyebut program ini sebagai langkah strategis nasional memutus rantai kemiskinan antargenerasi dan melahirkan generasi emas.
Presiden, kata Agus Jabo Priyono, meminta Sekolah Rakyat jenjangnya mulai dari SD, SMP, SMA.
“Tiap sekolah diharapkan ada 1.000 siswa dan kita diperintah supaya di tahun ini sudah bisa membuka sekolah di 100 titik,“ kata Agus Jabo Priyono, dalam rilis resmi Kementerian Sosial yang dikutip pada Selasa, 20 Mei 2025.
Sekolah Rakyat, masih kata Agus Jabo Priyono, dirancang sebagai sekolah berasrama terpadu, Sekolah Rakyat akan dibangun di atas lahan minimal delapan hektare.
Setiap sekolah dilengkapi fasilitas lengkap yakni laboratorium, fasilitas olahraga, asrama, hingga kebutuhan dasar seperti seragam dan alat belajar semuanya disediakan secara gratis dan mengikuti perkembangan zaman.
“Siswanya bukan kita kasih buku ataupun kapur, tapi sudah menggunakan iPad. Setiap siswa sudah menggunakan iPad, jadi sistem pendidikan yang akan kita gunakan itu berbasis teknologi,” kata Agus Jabo.
Program ini dilaksanakan secara kolaboratif oleh berbagai kementerian.
Baca Juga:KUR BRI 50 Juta Angsuran Berapa Per Bulan? Simak Tabelnya dan Syarat Dokumen di Sini Cara Pinjam Uang di BSI dengan 6 Pilihan Pembiayaan, Ada yang Tak Perlu Jaminan
Kemendikdasmen, KemenPAN RB, BKN, dan Kemenag bertanggung jawab atas kurikulum dan tenaga pendidik, sementara Kemen PU penyiapan sarana dan prasarana sekolah dan Kemensos sebagai penanggungjawab utama.
Menanggapi stigma di media sosial tentang Sekolah Rakyat, Agus menegaskan bahwa lembaga pendidikan ini justru merupakan sekolah unggulan yang berbeda dari sekolah formal biasa.
“Sekolah ini sistem yang dipakai mulai dari guru, alat, materi termasuk pelajaran-pelajaran yang akan diberikan adalah unggulan,” bebernya.
“Kalau di sekolah formal hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, ini akan mendapatkan pendidikan karakter kebangsaan, karakter keagamaan termasuk kemampuan profesional. Jadi sudah siap kerja,” lanjut Agus Jabo Priyono.