Dalam kajian fiqih, waktu ini dikenal dengan waktu syuruq, jika diperkirakan waktunya itu adalah sekitar 15 menit setelah matahari terbit.
Sama seperti sebelumnya, larangan ini diberlakukan untuk menjaga akidah umat Islam karena berdasarkan hadits Nabi, matahari muncul di antara dua tanduk setan dan saat itu orang-orang kafir bersujud kepadanya.
3. Waktu Istiwa
Umat Islam dilarang melaksanakan sholat di waktu istiwa, yaitu ketika bayangan tak terlihat karena posisi matahari berada tepat di atas kepala.
Baca Juga:Ketika Lupa Rakaat Sholat dan Tata Cara Sujud Sahwi, Simak Lengkap PenjelasannyaSambut Ramadan, Ini Hukum Kultum sebelum Sholat Tarawih
Waktu terlarang ini akan berhenti otomatis ketika bayangan sudah bergeser ke arah timur karena waktu tersebut menandai datangnya waktu sholat Duhur.
Berdasarkan hadits Nabi, waktu istiwa ini dikaitkan dengan dinyalakannya neraka Jahim yang bisa digambarkan di dunia dengan suhu ekstrem.
4. Setelah Asar sampai Terbenam Matahari
Waktu larangan ini dimulai setelah melaksanakan sholat Asar dan berlangsung hingga matahari tenggelam di ufuk barat.
Sebagaimana larangan setelah Subuh, waktu ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemurnian akidah umat Islam dari orang-orang yang menyembah matahari saat terbenam. Untuk itu, dalam rawatib tidak ada shalat Ba’diyah Asar.
5. Menjelang Matahari Terbenam
Terakhir, waktu yang dilarang untuk melaksanakan sholat adalah ketika langit sudah menguning hingga matahari benar-benar terbenam di ufuk barat.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi, matahari terbit dan terbenam di antara dua tanduk setan.
Larangan sholat di waktu tersebut untuk melindungi akidah umat Islam dari keyakinan orang-orang yang menyembah matahari.
Baca Juga:Jamaah Haji Reguler yang Wafat Dapat Asuransi, Ini Tata Cara Pengajuan dan Dokumen yang Harus DisiapkanApa Saja Syarat dan Dokumen Pinjam Uang di BSI serta Bagaimana Caranya? Ini Penjelasannya
Itulah penjelasan mengenai 5 waktu yang dilarang untuk melaksanakan sholat yang tidak ada sebabnya atau disebut sholat sunnah mutlak.
Adapun untuk sholat yang ada sebabnya seperti sholat jenazah, gerhana, dan sebagainya masih boleh dilaksanakan di waktu-waktu tersebut. Wallahu a’lam. (*)