SIDOARJO, Berita86.com- Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan jajarannya telah turun mendirikan dapur umum dan memberikan bantuan untuk korban tragedi runtuhnya bangunan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Peristiwa tersebut menelan korban jiwa dan luka-luka. Mensos juga menyampaikan rasa duka dan keprihatinan yang mendalam atas tragedi tersebut.
“Tentu kami prihatin dan berduka. Sekarang dalam tahap evakuasi, kita tahu ada korban luka berat, sedang, maupun ringan, semuanya sudah ditangani dengan baik di berbagai rumah sakit yang ada,” kata Mensos yang akrab disapa Gus Ipul.
Seperti diketahui, musibah terjadi pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 15.35 WIB.
Baca Juga:KPK Serahkan Barang Rampasan Senilai Rp3,7 Miliar ke MA, Ini RinciannyaPresiden Terima Kunjungan Marc Marquez dan Dua Pembalap Indonesia di Istana Merdeka
Bangunan musala yang masih dalam tahap pembangunan ambruk dan menimpa para santri yang tengah bersiap menunaikan sholat ashar berjamaah.
Kementerian Sosial bersama Dinsos Jawa Timur dan Dinsos Sidoarjo juga langsung menurunkan Tagana untuk bergabung dan membantu tim evakuasi gabungan dari Basarnas, BNPB, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan aparat setempat.
Evakuasi dilakukan dengan hati-hati mengingat kondisi puing bangunan masih labil, dibantu mobilisasi alat berat.
Sejak malam pertama, Tagana telah mendirikan dapur umum lapangan di Jalan KH Abbas II, Buduran, dengan kapasitas produksi hingga 1.500 nasi bungkus per hari.
“Tagana mendirikan dapur umum yang mampu memasak hingga 1.000 porsi dalam sekali masak,” ujar Gus Ipul.
Selain itu, Kemensos menyalurkan bantuan logistik senilai Rp274,6 juta untuk mendukung kebutuhan darurat para korban.
Bantuan tersebut terdiri atas 1.200 paket makanan siap saji; 500 paket makanan anak; 170 selimut; 150 kasur lipat; 150 family kit; serta tenda serbaguna.
Baca Juga:Peristiwa Bangunan Roboh di Pesantren Al Khoziny, Menag Sampaikan Doa dan DukunganIni Filosofi Logo Hari Santri 2025, Perayaan di Bulan Oktober
Berdasarkan data sementara, 82 jiwa terdampak dalam peristiwa ini. Tiga santri meninggal dunia.
Yakni Alvian Ibrahim (11) asal Bangkalan; Mochammad Mashudulhaq (14) asal Dukuh Kendal Sidoarjo dan Muhammad Soleh asal Bangka Belitung
Selain itu tercatat 34 luka ringan; 22 luka sedang; 5 luka berat.
Para korban kini mendapat perawatan di RSUD Sidoarjo, RS Siti Hajar, dan RS Delta Surya.
Kemensos juga mengerahkan tim untuk memberikan pendampingan psikososial bagi keluarga korban dan para santri yang mengalami guncangan akibat tragedi ini.