SIDOARJO, Berita86.com- Salah satu korban selamat tragedi Al Khoziny Sidoarjo Jawa Timur adalah Syehlendra Haical.
Syehlendra Haical merupakan santri korban robohnya bangunan pada Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo.
Pada Rabu sore, 1 Oktober 2025, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjenguk Syehlendra Haical di RSUD R.T Notopuro.
Baca Juga:Tragedi Al Khoziny Sidoarjo, 91 Santri Diduga Masih Berada di Reruntuhan BangunanKemensos Dirikan Dapur Umum dan Salurkan Bantuan untuk Korban Tragedi Al Khoziny
Haical yang sebelumnya tertimbun selama dua hari berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat bahkan tanpa patah tulang dan cidera parah dan kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
“Kondisinya ternyata baik sekali ya, luar biasa ini. Jadi Haical ini yang saya saksikan sendiri (evakuasinya) sama Pak Wagup tadi ya,” kata Gus Ipul usai menjenguk.
Mensos mengungkapkan kekagumannya pada ketahanan Haical yang mampu bertahan di bawah reruntuhan sambil tetap berkomunikasi dengan Tim SAR.
“Dia sudah 24 jam lebih bertahan di sana. Komunikasi dengan baik dengan para petugas,” ujarnya.
Proses evakuasi Haical berlangsung jauh lebih lama dari perkiraan tim SAR. Hal ini karena tingkat kesulitan evakuasi yang tinggi.
“Rencananya itu diperkirakan 2 jam ya tapi ternyata sampai 8 jam. Yang diperkirakan subuh itu sudah bisa ternyata baru jam 4 tadi baru bisa dievakuasi. Ini hal yang luar biasa ya,” jelas Gus Ipul.
Gus Ipul bersyukur Haical selamat dan dalam keadaan baik sehingga bisa menceritakan kembali apa yang dialaminya.
Baca Juga:Peristiwa Bangunan Roboh di Pesantren Al Khoziny, Menag Sampaikan Doa dan DukunganHadir di Indramayu, Mensos Bangkitkan Optimisme Masa Depan lewat Sekolah Rakyat
“Haical dalam keadaan baik bisa menceritakan apa yang terjadi. Ini kita syukuri bersama,” katanya.
Selain menjenguk Haical, Gus Ipul juga menjenguk korban lain dan memberikan paket bantuan pada keluarga.
Adapun di RSUD R.T Notopuro Sidoarjo tercatat 41 korban yang ditangani dengan rincian dua meninggal yakni Mochammad Mashudulhaq dan Muhammad Soleh, 9 dirawat serta 30 sudah dipulangkan ke keluarga.
Peristiwa robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran terjadi pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat itu pondasi lantai empat yang sedang dilakukan pengecoran tidak kuat menahan beban sehingga bangunan runtuh hingga lantai dasar dan menimpa para santri yang tengah melaksanakan sholat Asar. (*)