SIDOARJO, Berita86.com– Jumat, 3 Oktober 2025 merupakan hari kelima tragedi Al Khoziny Sidoarjo Jawa Timur.
Memasuki hari kelima tersebut insiden, tim pencarian dan pertolongan (search and rescue atau SAR) gabungan kembali menemukan empat korban dalam kondisi meninggal dunia.
Keempat jenazah itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk identifikasi dan penanganan lebih lanjut.
Baca Juga:Tragedi Al Khoziny: Haical Dievakuasi usai Tertimbun Dua Hari, Mensos: Alhamdulillah, Kondisinya BaikPeristiwa Bangunan Roboh di Pesantren Al Khoziny, Menag Sampaikan Doa dan Dukungan
Penemuan jenazah itu sekaligus menambah data jumlah korban meninggal dunia menjadi sembilan orang, sejak hari pertama kejadian.
Di sisi lain, seperti dilansir dari laman BNPB, jumlah korban yang masih dalam proses pencarian ada sebanyak 54 orang. Data ini didasari dari daftar absensi santri yang dirilis oleh pihak pondok pesantren.
Tim SAR Gabungan Bekerja 24 Jam
Upaya pencarian dan pertolongan dilakukan secara terpadu oleh Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran, Dinsos Tagana, Dinas PU dan SDA, serta relawan sebanyak lebih dari 400 orang selama 24 jam bergantian.
Tim telah melaksanakan re-assessment dengan metode fisik, pemanggilan suara korban, hingga penggunaan peralatan khusus seperti Search Cam Flexible Olympus, Xaver 400 Wall Scanner, dan Multi Search Leader.
Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak adanya tanda-tanda korban selamat, sehingga proses pencarian difokuskan pada evakuasi dan pembersihan menggunakan alat berat.
Dalam pelaksanaannya, seluruh langkah di lapangan dilakukan dengan penuh perhitungan agar tidak menimbulkan risiko tambahan bagi proses evakuasi jenazah.
Sejalan dengan itu, BNPB bersama tim juga melakukan kaji cepat di lokasi kejadian dan mendata kebutuhan dasar para korban serta keluarga yang terdampak.
Baca Juga:Rakortas di Kantor Danantara, Pemerintah Bahas Progres Paket Ekonomi 2025Tragedi Al Khoziny Sidoarjo, 91 Santri Diduga Masih Berada di Reruntuhan Bangunan
“Lebih dari 400 personel tim SAR gabungan bekerja siang dan malam selama 24 jam,” ungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto di posko darurat BNPB, Buduran, Sidoarjo, Kamis (3/10/2025).
Seluruh pihak keluarga korban pun sudah menghendaki penggunaan alat berat ini seandainya dalam proses pencarian dapat mengganggu kondisi jenazah.
Para keluarga korban juga sudah merelakan dan mengikhlaskan semuanya, setelah sehari sebelumnya mereka diberikan penjelasan bahwa dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan bangunan lantai empat itu.
“Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” ungkap Suharyanto.