Wali Kota Bandung Tawarkan Konsep Dwi Bandara: Husein dan Kertajati Sama-sama Dihidupkan

Konsep
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menawarkan konsep Dwi Bandara antara Husein dan Kertajati. Foto: Pemprov Jabar.
0 Komentar

KOTA BANDUNG, Berita86.com- Ada tawaran mengenai pengelolaan Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka.

Konsep pengelolaan dua bandara tersebut ditawarkan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. Namanya konsep Dwi Bandara.

Ya, konsep Dwi Bandara adalah pengoperasian bersama Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka.

Baca Juga:KDM Luncurkan Gerakan Rereongan Poe Ibu, Ajak Donasi Rp1.000 Per Hari, Uangnya untuk Apa?Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional untuk Dorong Penguatan Bisnis Penerbangan

Usulan atau konsep ini disampaikan langsung Farhan di hadapan Wakil Ketua DPR RI Saan Mustafa, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Saeful Huda, jajaran Komisi V, serta Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman.

Farhan menyampaikan konsep tersebut saat kunjungan kerja Wakil Ketua DPR RI di Gedung Sate Bandung, Jumat (3/10/2025).

Ia menjelaskan, pengaktifan kembali Bandara Husein tidak hanya penting bagi Kota Bandung, tetapi juga untuk mengoptimalkan ekosistem transportasi udara Jawa Barat.

“Kami menyarankan agar kedua bandara dihidupkan secara simultan, jangan menunggu yang satu maju dulu baru yang lain menyusul. Kalau hanya menunggu, kita tidak akan bergerak,” ujar Farhan.

Menurutnya, konsep ini merupakan hasil kajian bersama Pemerintah Kota Bandung, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat.

Rencana tersebut juga melibatkan masukan dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Lanud Husein Sastranegara, serta PT Angkasa Pura II.

Farhan menyebut, Bandara Husein memiliki posisi strategis sebagai “satelit” yang mendukung Kertajati.

Baca Juga:Jawa Barat Punya 5.957 Posbankum Desa dan Kelurahan, Terbanyak di IndonesiaKDM akan Umumkan ASN Malas: Nama, Alamat, dan Foto Bakal Diposting di Medsos

“Bandara Husein bagian tak terpisahkan dari ekosistem penerbangan Jawa Barat. Saat pusat ekosistem ada di Kertajati, satelitnya harus hidup untuk saling mendukung,” katanya.

Namun, Farhan mengakui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghadapi tantangan besar karena kebijakan pemerintah pusat menekankan aktivasi Kertajati sebagai hub utama.

“Kemenhub terbuka terhadap ide kami, tetapi mereka berpatokan pada perintah presiden untuk mengaktifkan Kertajati. Kami menawarkan cara dengan menghidupkan keduanya,” jelasnya.

Farhan juga menyinggung perlunya insentif bagi maskapai dan pelaku usaha untuk memanfaatkan dua bandara ini.

“Intervensi kepada dunia usaha penerbangan agar memajukan Kertajati harus dibarengi insentif bagi Husein,” katanya, dilansir dari laman resmi Pemprov Jawa Barat.

0 Komentar