Wali Kota Bandung Tawarkan Konsep Dwi Bandara: Husein dan Kertajati Sama-sama Dihidupkan

Konsep
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menawarkan konsep Dwi Bandara antara Husein dan Kertajati. Foto: Pemprov Jabar.
0 Komentar

Bandara Husein berdiri di atas lahan 145 hektare dengan akses sangat strategis.

Jaraknya hanya 3 km dari Tol Pasteur, sekitar 15 menit dari pusat kota dan terhubung ke Stasiun Cimindi dalam waktu 10–15 menit dengan kereta.

Fasilitas bandara dinilai masih layak beroperasi.

Pemkot Bandung mengusulkan penerbangan domestik dari Husein difokuskan pada rute-rute unggulan seperti Denpasar, Medan, dan Balikpapan, sementara Kuala Lumpur diprioritaskan untuk internasional karena tingginya permintaan wisata dan perdagangan.

Baca Juga:KDM Luncurkan Gerakan Rereongan Poe Ibu, Ajak Donasi Rp1.000 Per Hari, Uangnya untuk Apa?Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional untuk Dorong Penguatan Bisnis Penerbangan

Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Malaysia bahkan telah menyurati Pemkot Bandung agar Husein kembali aktif.

Farhan menuturkan, aktivasi dwi bandara akan mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

Semester pertama 2025, pertumbuhan ekonomi Bandung mencapai 5,42 persen berkat inflasi terkendali dan meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Tingkat hunian hotel di Agustus lalu rata-rata mencapai 56,38 persen, dengan hotel berbintang bahkan lebih dari 60% persen.”Ini menunjukkan wisatawan yang datang memiliki daya beli premium,” jelasnya.

Pemkot Bandung menargetkan penyusunan masterplan gabungan Husein-Kertajati dalam 12 bulan ke depan agar dapat diluncurkan sebagai “West Java Twin Airport” pada akhir 2026.

Konsep ini disebut sejalan dengan strategi West Java Aero Gateway yang diharapkan menjadi pintu gerbang transportasi udara dan industri pariwisata Jawa Barat.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustafa memberikan dukungannya terhadap pengaktifan dua bandara di Jawa Barat.

Baca Juga:Jawa Barat Punya 5.957 Posbankum Desa dan Kelurahan, Terbanyak di IndonesiaKDM akan Umumkan ASN Malas: Nama, Alamat, dan Foto Bakal Diposting di Medsos

Ia menilai, Bandara Husein memiliki sejarah panjang dan merupakan aset penting yang tidak boleh dibiarkan mati.

“Jawa Barat ini punya dua bandara. Kertajati dan Husein. Bandara Husein memiliki sejarah panjang sebelum BIJB hadir. Kita sepakat jangan sampai untuk menghidupkan yang satu, yang lain justru dimatikan. Akhirnya dua-duanya mati. Yang mati tidak hidup-hidup, yang hidup malah mati. Ini yang kita alami hari ini,” kata Saan.

Saan menambahkan, bandara adalah etalase sebuah daerah dan memiliki dampak ekonomi besar.

Ia berharap semua pihak terkait baik DPR RI, Pemprov Jabar, Pemkot Bandung, Angkasa Pura, Lanud Husein, dan Kementerian Perhubungan mencari solusi realistis agar kedua bandara bisa beroperasi maksimal.

0 Komentar