JAKARTA, Berita86.com- Harus diakui, jamaah haji dan umrah asal Indonesia merupakan yang terbesar dari seluruh negara.
Potensi besar tersebut dibahas oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dan Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak.
Keduanya membahas potensi haji dan umrah di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin, 6 Oktober 2025.
Baca Juga:Haji 2026: Perputaran Dana Rp17 Triliun sampai Rp20 Triliun, KPK Ingatkan soal TransparansiMenteri Agama Dampingi Presiden Prabowo ke Arab Saudi, Bahas Perkampungan Haji Indonesia
Pada kesempatan tersebut, Wamentan Sudaryono mendorong agar sektor pertanian nasional dapat memperkuat ekosistem haji.
Dalam pertemuan tersebut, turut membahas rencana pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) lintas kementerian sebagai upaya revitalisasi ekosistem ekonomi haji.
Salah satunya melalui optimalisasi produk pertanian dan peternakan dalam rantai pasok kebutuhan jamaah haji dan umrah.
Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menekankan pentingnya melihat ekosistem ekonomi haji dari perspektif yang lebih luas.
Artinya, bukan hanya soal pengiriman jamaah, tetapi juga bagaimana sektor pertanian dan peternakan dapat memberikan nilai tambah yang besar.
“Ekosistem ekonomi haji bukan hanya kita mengirim jamaah, tapi juga menimbulkan hentakan ekonomi yang baik untuk petani-petani, peternak-peternak kita di Indonesia dengan kegiatan haji dan umrah,” ujarnya.
Menurut Wamentan Sudaryono, dengan jumlah jamaah haji yang mencapai sekitar 200 ribu orang dan jamaah umrah sekitar 2,5 juta orang per tahun, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan pasar bagi produk pertanian dan peternakan dalam ekosistem haji.
Baca Juga:Tragedi Al Khoziny Sidoarjo, Korban Meninggal hingga 6 Oktober 2025 Jadi 60 OrangSeskab Teddy: Lawatan Luar Negeri Presiden Prabowo Catat Investasi Triliunan dan Perkuat Diplomasi Indonesia
“Kita bersepakat, setelah ini kita ada semacam Pokja, bagaimana potensi ekonomi ini bisa dikelola dengan baik,” imbuh Wamentan Sudayono yang juga merupakan anak petani asal Grobogan, Jawa Tengah.
Lebih lanjut, Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa Pokja yang akan dibentuk nantinya akan merumuskan langkah-langkah strategis untuk memastikan keterlibatan sektor pertanian secara konkret dalam ekosistem ekonomi haji.
Kolaborasi ini, kata dia, juga akan mencakup rekomendasi pengelolaan dan penyediaan bahan baku makanan yang menunjang kebutuhan jamaah haji dan umrah.
“Kita mengkolaborasikan rekomendasi terkait bagaimana pengelolaan dan kita support bahan baku makanan untuk kegiatan haji dan umroh kita. Ini tidak hanya melibatkan kita tim di pemerintahan dalam negeri, tapi juga harus ada negosiasi dengan pemerintahan Arab Saudi,” jelas Mas Dar, di laman Kementerian Pertanian.