KDM: Poe Ibu Bukan Hal Baru, Hanya Menghidupkan Kembali Tradisi Sosial Masyarakat

Gebrakan
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau KDM. Foto: Humas Pemprov Jabar.
0 Komentar

“Kalau warga sampai mengadu lewat media sosial, itu tandanya pemerintah belum bekerja maksimal. Jadi saya minta RT, RW, hingga kepala daerah aktif membuka ruang aduan,” tegasnya lagi.

Mendapat Sambutan Positif

Gerakan Poe Ibu juga mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.

Salah satunya datang dari Yayasan Amal Qoryatul Mobarokah di Kampung Rancasalak, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.

Sejak 2023, yayasan ini sudah menjalankan program seribu sehari untuk kegiatan sosial.

Baca Juga:Ini Tanggapan KDM Setelah Gerakan Seribu Sehari Menuai Pro Kontra di MasyarakatKDM Luncurkan Gerakan Rereongan Poe Ibu, Ajak Donasi Rp1.000 Per Hari, Uangnya untuk Apa?

“Setiap Jumat, kami berkeliling dua RW untuk mengambil kenclengan. Rata-rata terkumpul sekitar Rp2 juta per minggu,” ujar salah satu pengurus yayasan, Ida, dilansir dari laman resmi Pemprov Jabar.

Dana yang dikumpulkan digunakan untuk membantu masyarakat sekitar, mulai dari pembelian lahan makam, bantuan panti jompo, biaya pendidikan anak-anak, hingga membantu warga yang sakit.

“Kami juga bantu orang tua jompo dan anak sekolah. Kalau ada warga sakit, kami antarkan ke rumah sakit tanpa biaya,” katanya.

Menurut Ida, gerakan sederhana itu kini menjadi inspirasi bagi RW lain dan telah menarik perhatian Kementerian Sosial untuk membantu legalitas yayasan mereka.

“Gerakan Poe Ibu membuat kami makin semangat membantu sesama,” imbuhnya. (*)

0 Komentar