Di Vatikan, Menag Nasaruddin Umar Kenang Persahabatan dan Pesan Damai Paus Fransiskus

Forum internasional
Menag Nasaruddin Umar menjadi salah satu pembicara pada Forum Internasional untuk Perdamaian Daring Peace yang berlangsung di Vatikan, Roma. Foto: Kemenag.
0 Komentar

VATIKAN, Berita86.com- Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menjadi salah satu pembicara pada Forum Internasional untuk Perdamaian Daring Peace yang berlangsung di Vatikan, Roma.

Di hadapan para tokoh lintas agama dunia, Imam Besar Masjid Istiqlal itu menyampaikan pesan tentang persaudaraan umat manusia sekaligus mengenang hubungan persahabatannya dengan mendiang Paus Fransiskus.

Suasana forum yang digelar oleh Komunitas Sant’ Egidio itu sempat hening ketika Menag berbicara penuh emosional.

Baca Juga:Menag Nasaruddin Umar Gagas Lembaga Pemberdayaan Dana Umat di Bursa Efek IndonesiaMenag Nasaruddin Umar: Pesantren Adalah Penjaga Moral Bangsa

Tepuk tangan panjang mengiringi akhir pidatonya. Acara tersebut juga dihadiri Grand Syekh Al-Azhar Prof Dr Ahmed Al Tayeb, serta pemimpin agama dari lebih dari 50 negara.

“Ketika mendengar kabar duka dari Vatikan, saya sulit percaya. Banyak kenangan bersama Paus Fransiskus yang kembali terbayang,” tutur Nasaruddin di sela pidatonya, Senin (27/10/2025).

Menag hadir bersama Staf Ahli Adiyarto Sumardjono, Dubes RI untuk Takhta Suci Michael Trias Kuncahyono, Dubes RI untuk Italia Junimart Girsang, dan Sekretaris Menteri Akmal Salim Ruhana.

Kenangan Tak Terlupakan dengan Paus Fransiskus

Dalam forum tersebut, dua foto bersejarah antara Nasaruddin dan Paus Fransiskus ditampilkan di layar besar: satu menunjukkan Imam Besar Masjid Istiqlal mencium kening Paus, dan satunya Paus Fransiskus mencium tangan Nasaruddin.

“Saya melihat foto itu dan merasa beliau masih hadir di tengah kita,” ujar Menag dengan suara bergetar.

Menurutnya, setiap pertemuan dengan Paus Fransiskus meninggalkan kesan mendalam.

“Saya merasakan ketulusan dan kasih yang luar biasa dari beliau. Itu bukan sekadar gestur, tapi pengalaman spiritual tentang persaudaraan universal,” katanya.

Menag juga mengenang percakapannya dengan Paus Fransiskus yang menyinggung Ensiklik Fratelli Tutti, ajaran Paus tentang kasih antarumat manusia tanpa sekat agama atau bangsa.

Baca Juga:10 Besar Menteri dengan Kinerja Terbaik, Salah Satunya Menag Nasaruddin UmarKemenag Salurkan Beasiswa Rp1,2 Miliar untuk 47 Mahasiswa Asli Papua

“Saya menjelaskan padanya bahwa dalam Islam juga ada prinsip yang sama. Kami berdua tersenyum, menyadari pesan kemanusiaan itu bersumber dari Tuhan yang sama,” lanjutnya.

Kunjungan Bersejarah Paus Fransiskus ke Indonesia

Menag kemudian menyinggung kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024, yang disebutnya sebagai momentum penting dalam sejarah dialog antaragama di Tanah Air.

0 Komentar