PASURUAN, Berita86.com– Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan kepada pendamping untuk bekerja berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), terutama saat melakukan rekrutmen siswa Sekolah Rakyat.
Pernyataan tersebut disampaikan Mensos Gus Ipul saat memimpin dialog Kesejahteraan Sosial dan Sekolah Rakyat di Gedung Kesenian Darmoyudo, Kota Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (15/11/2025).
“Karena ujung tombaknya adalah pendamping. Pendamping harus bekerja berdasarkan data. Datanya dilihat dulu baru didatengin,” katanya.
Baca Juga:BPS dan Kemensos Tegaskan Sinergi Perkuat DTSEN sebagai Dasar Penyaluran BansosMensos Jenguk Korban Peristiwa SMAN 72 Jakarta Utara, Siapkan Tiga Jenis Bantuan untuk Para Korban
“Dan dia (calon siswa Sekolah Rakyat) harus di desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional. Itu ada desil 1 sampai 10, dan yang bisa sekolah di sini adalah yang di desil 1, maksimal desil 2,” sambung Gus Ipul.
Acara tersebut dihadiri pilar-pilar sosial seperti Pendamping Rehabilitasi Sosial, Pendamping PKH, Tagana, TKSK, Pekerja Sosial Masyarakat, Karang Taruna, dan Pelopor Perdamaian se-Kota dan Kabupaten Pasuruan.
Kepada para pendamping, Gus Ipul menekankan untuk jujur dan tidak main-main dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat.
Sekjen PBNU itu menyampaikan bahwa tidak boleh ada praktik kecurangan seperti suap, sogok atau titip menitip dalam rekrutmen.
“Maka itu tidak boleh ada yang main-main, yang bisa sekolah disana (Sekolah Rakyat), ini adalah anak-anak yang memang dari keluarga yang tidak mampu, tetapi mereka tidak pernah malu terhadap keluarganya,” ujarnya.
Gus Ipul menambahkan bahwa selain berperan dalam rekrutmen siswa Sekolah Rakyat, para pendamping juga harus terlibat dilapangan dalam mendampingi pemberdayaan orang tua siswa, sebagai bagian dari pengentasan kemiskinan terpadu.
“Anaknya sekolah, orang tuanya nanti diberdayakan. Para pendamping nanti akan menemani, membimbing,” kata Gus Ipul.
Baca Juga:Hadiri Rakornas DTSEN, Seskab Teddy Ingatkan Pentingnya Akurasi Data agar Bantuan Pemerintah Tepat SasaranMensos Gus Ipul dan BPS Pastikan Penyaluran BLTS 2025 Tepat Sasaran, 10,2 Juta KPM Dipastikan Layak
Lebih lanjut, Gus Ipul mengatakan bahwa saat Kemensos sedang merubah mindset dari perlindungan sosial ke pemberdayaan sosial.
Penerima manfaat didukung untuk lebih mandiri dan tidak tergantung kepada Bansos.
Peran pendamping sangat penting dalam hal ini, oleh karena itu Gus Ipul menargetkan setiap pendamping bisa mengraduasi 10 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap Tahun.
“Para pendamping ingat maksimal 5 tahun terima Bansos. Setelah itu menjadi keluarga yang lebih mandiri,” ucap Gus Ipul.
