Haji 2024: Sudah Lebih dari 32 Ribu Jamaah Indonesia Daftar Ikut Skema Murur

subhan cholid
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Subhan Cholid menjelaskan soal skema murur pada pelaksanaan haji 2024/Dok Kemenag.
0 Komentar

BERITA86.COM- Kebijakan Kemenag menerapkan skema murur saat mabit di Muzdalifah untuk penyelenggaraan ibadah haji 2024 ini disambut baik oleh jamaah haji Indonesia.

Skema murur ini disambut baik jamaah haji Indonesia, di mana ditunjukkan dengan antusiasme jamaah yang mendaftar untuk mengikuti skema murur.

Hal ini seperti disampaikan Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Subhan Cholid.

Baca Juga:Kebanggaan Victor Igbonefo: Senang Banget, Akhirnya Bisa Juara Bersama PersibPersib Dominasi Best XI Of The Season, Bojan Hodak: Itu Bukti Kami Memang Pantas Jadi Juara

Ia mengungkapkan hingga Minggu, 9 Juni 2024, sudah banyak jamaah yang mendaftar di masing-masing pimpinan kloter.

Subhan menjelaskan, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menargetkan murur ini akan diikuti sekitar 55 ribu jamaah.

“Sampai sekarang sudah ada 32.554 atau sekitar 60 persen dari target jamaah murur yang mendaftar,” ujar Subhan Cholid di Kantor Daker Makkah, Minggu (9/6/2024), dikutip dari laman resmi Kemenag.

Mabit di Muzdalifah dengan cara murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah.

Jamaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.

Menurut Subhan, skema murur diprioritaskan bagi jemaah yang telah memenuhi empat kriteria.

Yakni mengalami risiko tinggi secara medis; lansia; disabilitas; dan para pendamping jamaah (risti, lansia, dan disabilitas).

Baca Juga:Wukuf di Arafah 15 Juni 2024, Jamaah Haji Diminta Jaga Kondisi Fisik dan KesehatanJelang Indonesia vs Filipina: Tak Ada Pilihan Lain, Garuda Harus Menang! 

Namun, lanjutnya, bagi jamaah di luar empat kriteria tersebut tetap bisa mendaftar selama kuota masih tersedia.

Sebelumnya, mabit di Muzdalifah dengan skema murur telah disosialisasikan kepada jamaah.

Para petugas kloter kemudian mendata jamaah haji yang akan ikut sesuai dengan kriteria dan jumlah yang telah ditentukan.

Laporan itu dibuat berbasis kloter dan selanjutnya diserahkan kepada petugas Sektor. Data dari sektor akan dihimpun oleh petugas Daker Makkah.

Menag Bertolak Menuju Tanah Suci

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas selaku Amirul Haj 1445 H telah bertolak ke Arab Saudi sejak Minggu, 9 Juni 2024.

Keberangkatan Menag ke Arab Saudi guna memastikan layanan kepada jamaah haji Indonesia sesuai dengan skenario yang telah disiapkan.

Salah satunya adalah memastikan skema murur dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

0 Komentar