Mengenal Mbah Harjo, Jamaah Haji Tertua Se Indonesia pada Haji 2024

mbah harjo
Mbah Harjo, jamaah haji tertua se Indonesia pada pelaksanaan Haji 2024. Mbah Harjo kini sudah berada di Tanah Suci/Kemenag.
0 Komentar

BERITA86.COM- Sambil menggenggam setangkai mawar merah dan tongkat, Harjo Mislan atau Mbah Harjo turun dari bus.

Dituntun petugas, Mbah Harjo menuruni anak tangga dengan sangat hati-hati. Wajahnya tampak datar, tanpa ekspresi.

Mbah Harjo tercatat sebagai jamaah tertua se Indonesia pada musim haji 1445 H/2024 M ini.

Baca Juga:Persib Memang Layak ke Final Liga 1, Tinggal Menunggu Lawan Antara Borneo FC dan Madura UnitedMalam Ini Persib vs Bali United: Bukan Laga Mudah, tapi Bojan Percaya Diri Raih Kemenangan

Ya, usia Mbah Harjo 110 tahun. Kedatangannya disambut para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan jamaah lainnya.

Mbah Harjo langsung dipersilakan duduk di kursi roda, lalu diantar ke lobi Hotel Dar Al Naem, Sektor 1 Daerah Kerja (Daker) Madinah.

Tanpa banyak kata, Mbah Harjo hanya diam saat semua orang menanyakan kabar dan kondisi kesehatannya.

Dia terlihat bingung dan berusaha mengenali sekelilingnya.

Air mukanya baru berubah tatkala melihat lambang bendera merah putih yang ada di seragam petugas haji.

“Merah putih?” tanya Mbah Harjo kepada petugas Media Center Haji yang ada di lokasi, Sabtu, 18 Mei 2024.

“Iya Mbah, ini petugas haji Indonesia. Sekarang ini Mbah sudah di Madinah. Ini semua petugas haji yang ada di sini,” kata seorang petugas menjelaskan kepada Mbah Harjo.

Mbah Harjo menganggukkan kepala. Dia mulai merespons berbagai pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Baca Juga:3.445 Formasi Sekolah Kedinasan Tahun 2024, Menteri PANRB: Tidak Ada Titip-titipanKeterbatasan Tak Surutkan Semangat Haji, Azizah: Sungguh Allah Sangat Baik

Mbah Harjo mengaku perjalanan panjang dari Surabaya ke Madinah cukup melelahkan.

Namun demikian, kakek asal Ponorogo ini mengaku senang dan sehat setibanya di Madinah.

Berbincang dengan petugas, terungkap saat muda Mbah Harjo merupakan pejuang ’45. Dia mengaku pernah ikut perang melawan Belanda.

“(Perang melawan Belanda) Pakai pentungan,” kata Mbah Harjo, dikutip dari laman resmi Kemenag.

Sirmat, anak Mbah Harjo menjelaskan ayahnya terdaftar sebagai pejuang veteran.

Teman seangkatannya sudah tidak ada, hanya Mbah Harjo yang masih hidup.

“Dari kelompok veteran, tinggal Bapak yang masih ada,” kata Sirmat.

Mbah Harjo merupakan pensiunan perangkat desa. Dia juga petani di kampung. Dan Mbah Harjo masih beraktivitas seperti biasa di usia senjanya.

Sirmat menjelaskan kondisi fisik sang ayah. Sebenarnya, Mbah Harjo masih bisa jalan dengan bantuan tongkat.

Mbah Harjo memakai kursi roda hanya untuk mempercepat pergerakan saja. Tak hanya itu, sebagai antisipasi, Sirmat juga membawa kursi roda dari Tanah Air untuk berjaga-jaga.

0 Komentar