Pertama Kali Terapkan Skema Murur untuk Jamaah Haji Indonesia, Berjalan Sesuai Rencana

skema murur
Pertama kalinya pemerintah menerapkan skema murur bagi jamaah haji Indonesia/Dok Kemenag.
0 Komentar

Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia dilakukan dengan memperhatikan ketentuan syariah.

Hal ini disampaikan Menag saat memberikan sambutan jelang khutbah wukuf di Tenda Misi Haji Indonesia, di Arafah, Makkah.

“Kami mengikhtiarkan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia. Semua ikhtiar perbaikan layanan ini juga kita lakukan dengan memperhatikan ketentuan syariah,” ungkap Menag Yaqut di Arafah, Sabtu (15/6/2024).

Baca Juga:Bek Persib Pulang ke Spanyol, Liburan dan Tetap Jaga KebugaranWukuf di Arafah, 213.275 Jamaah Haji Indonesia Tempati 1.169 Tenda

“Kami berharap apa yang diikhtiarkan ini dapat diterima baik oleh Bapak Ibu jamaah sekalian,” imbuh Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Menurut Menag, sesuai dengan maqashidus syari’ah, penyelenggaraan ibadah haji didasarkan pada semangat untuk menciptakan kemaslahatan bagi jamaah haji Indonesia, khususnya jamaah lansia dan disabilitas, sesuai dengan tema Haji Ramah Lansia.

“Maka sebagai bentuk tanggungjawab Pemerintah Indonesia, penyelenggaraan ibadah haji disesuaikan dengan kaidah dar’ul mafasid muqoddam ala jalbil mashalih, di mana menghindarkan mudharat atau hal-hal yang tidak baik haruslah diutamakan dibandingkan mendapatkan kebaikan-kebaikan,” terang Menag.

Menurut Menag, setiap layanan dan rangkaian ibadah haji ditentukan dengan pertimbangan kaidah di atas dan dengan mendengarkan pendapat para ulama Indonesia untuk memastikan semua tahapannya sesuai dengan syariat Islam.

Menag mengungkapkan, ada beberapa perbaikan layanan penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan di tahun ini.

Pertama, percepatan keimigrasian (fast track) jamaah dilakukan di tiga embarkasi besar yaitu Jakarta, Solo dan Surabaya sehingga masa antrian di Bandara Saudi tidak lama.

Kedua, Bimbingan Manasik Ibadah Haji, dilakukan secara intensif dan variatif. Terdapat berbagai pola manasik, seperti manasik sepanjang tahun, sapa jamaah, metode online dan ofline serta media manasik yang menarik dan kekinian.

Baca Juga:Program Latihan Passos Diapresiasi, Jadi Langkah Regenerasi Kiper PersibMenkominfo: Judi Online dan Pinjol Ilegal Itu Kakak Adik, Kita Sikat!

Ketiga, katering jamaah haji bercitarasa Indonesia, penggunaan bumbu masakan dan juru masak (chef) asal Indonesia.

Selain untuk menjaga cita rasa khas kuliner Indonesia, ini berdampak meningkatkan ekspor Indonesia ke luar negeri dan membangun ekosistem ekonomi haji yang prospektif.

Keempat, perubahan batik jamaah haji. “Selain nilai estetis yang baik, perubahan model batik jamaah haji mempunyai makna tersendiri. Ini membuat jamaah haji Indonesia lebih mudah dikenali,” tutur Gus Men.

0 Komentar