BERITA86.COM- Presiden Jokowi menegaskan bahwa santri merupakan pilar kekuatan bangsa yang sudah ada sejak zama perjuangan.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat menjadi pembina pada Apel Hari Santri 2023 yang dipusatkan di Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, Minggu 22 Oktober 2023.
Apel Hari Santri 2023 ini dihadiri sejumlah tokoh penting negeri ini. Mulai dari Rais Aam Nahdlatul Ulama KH Miftachul Achyar, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, hingga jajaran PBNU.
Baca Juga:Syarat Pilpres 2024: Giliran Ganjar dan Mahfud Jalani Tes KesehatanHasil Liga Inggris: Liverpool Menang atas Everton, Chelsea vs Arsenal Berakhir Imbang
Kemudian, tampak hadir juga Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Pertahanan Probowo Subianto, Mensesneg Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Kemudian Menteri BUMN Erick Tohir, Mendag Zulkifli Hasan, Menteri Investasi Bahlil L, Menpan RB Abdullah Azwar Anas, Panglima TNI Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo, hingga Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan santri merupakan pilar kekuatan bangsa dan pondasi kekokohan bangsa yang sudah terbukti sejak zaman perjuangan.
Dikatakan Kepala Negara, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, ada 36 ribu pesantren di Indonesia. Hal itu menjadi sebuah kekuatan besar.
“Jumlah pesantren yang sangat banyak menjadi kekuatan besar penentu masa depan bangsa, penentu lompatan kemajuan bangsa, dan penentu keberhasilan mencapai cita-cita,” terang Presiden Jokowi.
Ia kemudian mengenang awal adanya Hari Santri. Dikisahkan Presiden, hal itu bermula dari kunjungannya ke salah satu pesantren di Malang, Jawa Timur, sebelum menjabat sebagai Kepala Negara.
Saat itu, ada usulan dari para kiai dan santri untuk memutuskan adanya Hari Santri. “Saat itu saya belum Presiden,” kata Jokowi.
Baca Juga:Prabowo dan Gibran akan Didaftarkan ke KPU, Sekjen PBB: 25 Oktober 2023 atau Bisa sebelum ItuIni Jadwal Liga Inggris Pekan Ke-9 Mulai 21 sampai 24 Oktober 2023, Diawali Liverpool vs Everton
“Setelah terpilih jadi Presiden, permohonan yang saya ingat dari pesantren di Malang, kita kaji dan tindaklanjuti. Lalu kita putuskan adanya Hari Santri lewat Keputusan Presiden No 22 tahun 2015. Sejak itu kita punya Hari Santri,” sambung Presiden Jokowi.
Dikatakan Presiden, 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri, merujuk pada seruan Resolusi Jihad dari Hadratusy-Syaikh Romo Kyai Haji Hasyim Asy’ari.
Resolusi itu antara lain menegaskan bahwa melawan penjajah itu wajib, fardu ain, dan meninggal berperang melawan musuh itu hukumnya mati syahid.