BERITA86.COM- Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki membuka Santri Fest 2023 dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2023, Rabu 27 September 2023.
Gelaran Santri Fest 2023 yang digelar di Pusat Perfilman H. Usmar Islami Kuningan Jakarta itu dihadiri ratusan santri dan kader IPNU.
Hadir dalam pembukaan Santri Fest 2023 tersebut, antara lain Menteri PAN RB Abdulah Azwar Anas, Wakil Sekjen PBNU, dan Bendahara Umum PP Gerakan Pemuda Ansor.
Baca Juga:Kapolri Mutasi 60 Personel, 1 Kapolda dan 2 Wakapolda Diganti, Ini Nama-namanya
Pada kesempatan tersebut, Wamenag Saiful Rahmat Dasuki mengajak para kader Ikatan Pelajar Nahdahatul Ulama (IPNU) untuk menjadi bagian penting dalam pembangunan Indonesia.
Wamenag mengatakan kader IPNU-IPPNU saat ini harus mempunyai tanggung jawab moral dan komitmen yang kuat untuk memaknai Hari Santri dengan cara menjadi bagian serta aktor penting dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
Dijelaskan Wamenag, 8 tahun lalu melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2015, Presiden Joko Widodo menetapkan Hari Santri Nasional.
Hal tersebut, lanjut Saiful, merupakan momentum untuk memperingati peran besar komuitas pondok pesantren, kiai, ustadz dan santri dalam perjuangan melawan penjajahan.
HSN, sambung Wamenag, ditetapkan bertepatan dengan peristiwa terbitnya resolusi jihad KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober.
“Penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan untuk mengambil contoh terbaik semangat jihad kepada para santri, tentang keindonesiaan yang digelorakan para ulama,” terang Wamenag.
“Refleksi dan mengingat kembali pada sejarah adalah sesuatu yang penting. Ingatan sejarah akan memberikan bekal bagi para santri di era millennial ini untuk selalu berbenah, memperbaiki kualitas diri demi kemajuan Indonesia ke depan. Kesadaran historis ini penting, di tengah perubahan sosial yang sangat dinamis,” lanjutnya.
Masih kata Wamenag, di tengah maraknya paham intoleransi dan ekstremisme, kehadiran IPNU menjadi sangat penting.
Kader IPNU dituntut untuk terus merawat keberagamaan sebagai sunatullah serta membingkai keragaman untuk menjaga kerukunan umat. Keragaman dan kemajemukan adalah karunia Tuhan sebagai keunggulan Indonesia.
“IPNU telah menempa rekan dan rekanita melalui forum kaderisasi sebagai bekal menajamkan peran sosial dan keagamaan. Rekan-rekan harus menjadi orang yang tampil pertama di tengah masyarakat yang membutuhkan pelbagai problem keagamaan, kemasyarakatan dan kebangsaan, ” tandas Saiful.