BERITA86.COM- Upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak serta pencegahan stunting terus dilakukan pemerintah.
Dan, salah satu upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak serta pencegahan stunting adalah dengan mendistribusikan alat ultrasonography atau USG.
Distribusi alat USG ini untuk membantu pemeriksaan kehamilan di Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas sebagai upaya deteksi dini.
Baca Juga:Persib akan ke Markas Barito Putera, Ini Laga Spesial bagi Nick Kuipers, Keren Pisan!Libur Panjang, Jumlah Penumpang Kereta Api Naik Signifikan, Simak Tiket yang Terjual dan Ketentuan Bagasi
Sebelumnya, pada 23 Januari 2024, Presiden Jokowi sempat melakukan kunjungan kerja ke Puskesmas Toroh 1, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, untuk memeriksa ketersedian USG di fasilitas layanan kesehatan tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengatakan bahwa keberadaan alat USG ini sangat bermanfaat bagi ibu hamil dan juga bayi yang dalam kandungan.
“Kita harapkan nanti semuanya memiliki USG. Sehingga kehamilan ibu, bayi bisa dideteksi lebih dini,” kata Presiden Jokowi.
“Sehingga semua data masuk ke pusat data di Jakarta. Ini penting sekali dalam rangka pengentasan stunting,” sambung Kepala Negara.
Selain mendistribusikan alat USG, pemerintah memberikan alat timbang bayi ke posyandu di seluruh Indonesia.
Diharapkan dengan adanya alat timbang bayi digital atau antropometri ini maka pertumbuhan bayi di Indonesia dapat terpantau.
Dengan begitu, dapat mendeteksi apabila ada bayi yang kemungkinan mengalami stunting sejak dini.
Baca Juga:Persib Latihan Lagi Mulai Hari Ini, Persiapan Lawan Barito PuteraAjak Hidup Sederhana, KSAD: Jangan Paksakan Diri untuk Hidup Bermewah-mewah
“Ada 300 ribu timbangan yang sudah kita berikan, yang sebelumnya tidak ada semuanya, sekarang diberikan,” beber Jokowi.
“Sehingga juga cek berat badan bayi, panjang balita, semuanya bisa dicek. Ini saya kira penanganan sejak dini seperti ini yang akan terus kita perbaiki,” tutur Presiden Jokowi.
Perlu diketahui, pada awal Januari 2023 lalu, pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan menyampaikan data distribusi USG dan antropometri.
Tercatat pada 2022, sebanyak 66,7% puskesmas atau sebanyak 6.886 puskesmas telah menerima alat USG.
Kemudian pada 2023 ditargetkan 1.943 puskesmas mendapatkan bantuan alat USG.
Selanjutnya pada tahun 2024, sebanyak 1.492 puskesmas ditargetkan dapat terpenuhi kebutuhan alat USG.
Untuk alat antropometri, Kemenkes menyatakan total kebutuhan untuk diberikan kepada seluruh pos pelayanan terpadu (posyandu) di Indonesia mencapai 313.737 dari total 303.416 posyandu.
Pemenuhan alat ukur timbang bayi tersebut dilakukan oleh Kemenkes secara bertahap.