BERITA86.COM- Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani mengingatkan kepada para penerima proyek pembangunan yang menggunakan skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 2024 agar bisa menyelesaikan programnya pada tahun ini.
Pesan tersebut ditegaskan Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani saat meletakkan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Gedung Pendidikan Integrasi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat 29 Maret 2024.
Proyek Gedung Pendidikan Integrasi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram dibangun dengan skema pembiayaan SBSN.
Baca Juga:Persib Imbang Lawan Bhayangkara FC, Ternyata Ini Masalahnya Menurut Bojan HodakHadiri Bukber di Istana Negara, Menteri Agama: Kebersamaan Itu Penting
“UIN Mataram tercatat mendapatkan proyek dari IsD (Islamic Development) dan SBSN tahun 2022. Alhamdulillah berjalan lancar dan tahun 2024 mendapatkan amanah lagi. Semoga tidak ada kendala yang tidak bisa diselesaikan,” sebut Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani.
Hadir pada kesempatan tersebut adalah perwakilan dari Pemprov NTB dan Pemkot Mataram, Rektor UIN Mataram, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.
Kemudian, hadir juga para Wakil Rektor, Kepala Biro, Dekan, para Direktur LPM dan LP2N, serta Anggota Forkopimda Provinsi dan Kota Mataram.
“Mengingat tahun 2024 adalah tahun terakhir masa pemerintahan (Kabinet Indonesia Maju), maka Presiden mengamanahkan tidak ada proyek yang tidak selesai apalagi sampai KDP (konstruksi dalam pengerjaan) mangkrak,” sambungnya.
Pria yang akrab disapa Kang Dhani ini mengingatkan bahwa tahun ini, tidak ada waktu tambahan atau luncuran untuk penyelesaian bangunan program yang dibiayai SBSN.
“Khusus UIN Mataram, sesuai komitmen Rektor, September sudah selesai,” sebutnya, dikutip dari laman resmi Kemenag.
Kepada para penerima program pembangunan SBSN, Kang Dhani berpesan tiga hal agar proses pelaksanaan proyek tepat waktu.
Pertama, pastikan mekanisme pelaksaan berjalan dengan lancar.
Baca Juga:Laju Persib Tertahan di SJH, Berbagi Poin dengan Bhayangkara FCMalam Ini Persib vs Bhayangkara FC, Bojan Hodak Akui Laga Sulit
Kedua, pengendalian proyek melalui pertemuan berkala, sistem e-monev dan sistem informasi SBSN yeng real time.
“Ketiga, pelaporan dan evaluasi harus dibuat secara rutin,” tegas Sekjen Kemenag.
Kang Dhani menambahkan, Kementerian Agama sejak 2014 telah memanfaatkan instrumen pembiayaan infrastruktur yang bersumber dari SBSN untuk pengembangan sarana dan prasarana.
Fokusnya pada dua hal prioritas, yaitu; Penguatan dan Peningkatan fungsi agama dan fungsi pendidikan.
Menurutnya, kebutuhan pembangunan infrastruktur pendukung pelayanan pendidikan makin tinggi.