BERITA86.COM- Kereta api menjadi salah satu sarana transportasi yang amat populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Tapi, pernahkah terbersit di benakmu tentang bahan bakar yang digunakan oleh lokomotif kereta?
Bagaimana ya proses pengisian bahan bakar untuk kereta api?
Pertanyaan berikutnya, di mana ya lokasi pengisian bahan bakar kereta api?
Baca Juga:Pemerintah Warning Platform Digital: Harus Ikut Berantas Konten Judi OnlineIni Saluran Siaran Langsung Final Liga 1 Persib vs Madura United Malam Ini
Nah, supaya tidak penasaran, yuk simak ulasannya berikut ini, dikutip langsung dari laman resmi PT KAI.
1. Proses pengisian bahan bakar lokomotif
Berbeda dengan pengisian bahan bakar pada motor atau mobil, proses pengisian pada lokomotif memiliki karakteristik yang khas serta memerlukan keahlian khusus.
Proses pengisian dimulai dengan memposisikan lokomotif tepat pada jalur pengisian bahan bakar. Petugas akan mengamankan lokomotif selama proses ini berlangsung.
Kemudian, mereka akan memastikan jumlah bahan bakar yang tersedia dan menentukan jumlah yang perlu ditambahkan.
Pengisian dilakukan oleh petugas khusus menggunakan peralatan seperti nozzle gun, flow meter, dan fuel pump.
Proses pengisian bahan bakar dilakukan oleh petugas khusus yang memiliki kompetensi khusus dan telah dilatih oleh PT Pertamina Patra Niaga.
Petugas ini harus memiliki kompetensi khusus dan terlatih.
Mereka bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan, manajemen lingkungan, ketersediaan bahan bakar, dan keandalan peralatan.
2. Jenis bahan bakar yang digunakan
Baca Juga:Malam Ini Final Liga 1 Persib vs Madura United, Bojan Minta Bobotoh Bikin Stadion BerisikJamaah Haji Diimbau Tunaikan Umrah setelah Cukup Beristirahat, Simak Pesan Terbaru dari Kemenag
Lokomotif umumnya menggunakan bahan bakar jenis High Speed Diesel (HSD), namun saat ini beralih ke Bio Solar (B35) untuk mendukung program penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN).
Bio Solar merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari campuran bahan bakar fosil dan bahan organik seperti minyak kelapa sawit atau limbah tumbuhan.
Penggunaan Bio Solar membantu mengurangi jejak karbon dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
3. Lokasi pengisian
Pengisian bahan bakar hanya dapat dilakukan di depo lokomotif, depo kereta, pengawas urusan sarana (PUS), pengawas urusan kereta (PUK), dan di balai yasa yang dilengkapi dengan fasilitas pengisian.
Saat ini terdapat 47 lokasi di wilayah operasional KAI yang memenuhi standar tersebut.
4. Kapasitas tangki dan jarak tempuh
Kapasitas tangki bahan bakar pada lokomotif bervariasi tergantung pada jenisnya, namun rata-rata berkisar antara 3000-3800 liter.