JAKARTA, Berita86.com– Menteri Agama Nasaruddin Umar bertolak menuju Jeddah, Arab Saudi, Selasa, 1 Juli 2025.
Keberangkatan Menag Nasaruddin Umar kali ini dalam rangka mendampingi kunjungan kerja Presiden Prabowo ke Arab Saudi.
Menag Nasaruddin Umar dalam pernyataan resminya menyampaikan bahwa rencananya Presiden Prabowo akan bertemu dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk membahas tentang penyelenggaraan haji.
Baca Juga:Sekolah Rakyat Diluncurkan Pertengahan Juli 2025, Terbanyak di Pulau JawaMengenal Adam Przybek, Kiper Baru Persib: Ini Kiprah dan Karirnya
Termasuk, salah satunya rencana pembangunan perkampungan haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi.
“Insya Allah kami akan bertolak ke Jeddah mendampingi Bapak Presiden untuk membicarakan persoalan haji,” ujar Menag, saat ditemui di Terminal VIP Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selas, 1 Juli 2025.
“Salah satu agendanya adalah rencana pembangunan perkampungan haji Indonesia di Makkah,” sambung Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Menag, pembangunan perkampungan haji dan umrah menjadi langkah strategis mengingat besarnya jumlah jamaah Indonesia yang beribadah ke Tanah Suci setiap tahunnya.
“Kita bisa bayangkan, 1,5 juta orang umrah setiap tahun dan lebih dari 220 ribu orang menunaikan ibadah haji,” ucapnya.
“Sudah saatnya Indonesia memiliki gagasan konstruktif untuk mendukung pelayanan jemaah secara jangka panjang,” sambungnya.
Menag Nasaruddin Umar menambahkan, pemerintah Arab Saudi juga telah memberikan apresiasi atas penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan Misi Haji Indonesia.
Baca Juga:Haji 2025 Berakhir, Kemenhaj Saudi Minta Indonesia Lakukan Persiapan Haji 2026 Lebih DiniBerguinho Sudah Tak Sabar Berseragam Persib: Ini Klub Besar di Indonesia
Apresiasi ini disampaikan Wakil Menteri Urusan Haji Kerajaan Saudi saat berkunjung ke Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah baru-baru ini.
“Alhamdulillah, pelaksanaan haji Indonesia secara umum dinilai baik dan mendapat apresiasi langsung dari pemerintah Saudi. Bahkan, mereka menilai jemaah haji Indonesia sebagai yang paling tertib,” jelas Menag.
Ia menambahkan bahwa meskipun pelaksanaan haji tidak sepenuhnya sempurna, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara yang paling siap menghadapi berbagai perubahan regulasi dalam sistem penyelenggaraan haji yang baru.
“Ini menjadi bukti bahwa sistem dan kesiapan kita sudah berada di jalur yang benar,” jelas Menag, dilansir dari situs resmi Kementerian Agama.
Pemerintah Indonesia berharap kerja sama bilateral khususnya pada penyelenggaraan haji dan umrah akan semakin erat dan memberikan manfaat besar bagi seluruh umat Islam Indonesia di masa yang akan datang.