9.700 Siswa Sekolah Rakyat Sudah Siap Mengikuti Pembelajaran Angkatan Pertama

Tinjau lokasi sekolah Rakyat
Seskab Teddy Indrawijaya dan Mensos Saifullah Yusuf serta pejabat lainnya saat meninjau salah satu Sekolah Rakyat di Jakarta/Kemensos.
0 Komentar

JAKARTA, Berita86.com– Kesiapan realisasi Sekolah Rakyat yang merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto, berjalan sesuai rencana.

Hal tersebut seperti disampaikan Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) usai mengikuti Rapat Tingkat Menteri (RTM) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar di Jakarta, Selasa, 8 Juli 2025.

Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan program Sekolah Rakyat berjalan sesuai rencana.

Baca Juga:Nasib Persib di Piala Presiden 2025: Kalah, lalu Imbang, Benarkah seperti Kata Bojan Hodak?Usulan Anggaran Tambahan Kemenag untuk Tunjangan Profesi Guru Disetujui DPR, Segini Jumlahnya

Sebanyak 63 titik rintisan akan mulai berjalan pada pertengahan bulan Juli, sementara 37 titik berikutnya menyusul pada akhir Juli.

“Jadi Insya Allah awal Agustus target 100 Sekolah Rakyat sudah berjalan penuh,” ujar Gus Ipul.

Hadir dalam rapat tingkat menteri ini adalah Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti serta perwakilan dari 17 kementerian/lembaga.

Gus Ipul menambahkan, dari 100 titik Sekolah Rakyat, sudah ada 9.700 siswa yang siap mengikuti pembelajaran angkatan pertama.

Sebelum masuk asrama dan memulai kegiatan belajar mengajar, mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan.

“Kalau ada yang sakit, sesuai arahan Presiden, harus dibantu sampai sembuh. Setelah itu baru belajar,” terangnya, dilansir dari rilis resmi Kementerian Sosial.

Selanjutnya para siswa, guru, maupun tenaga pendidik akan menjalani masa orientasi. Gus Ipul menyebut masa orientasi akan berlangsung lebih lama karena masih berstatus sekolah rintisan.

Baca Juga:Persib vs Dewa United Lanjutan Piala Presiden 2025, Pangeran Biru Masih Dihadapkan Banyak MasalahTentang Piala Presiden 2025: Lokasi Final hingga Hadiah Rp11, 5 Miliar

Dalam kesempatan yang sama, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan rapat ini menjadi langkah penting mengevaluasi program penanggulangan kemiskinan nasional, baik menuju target 0% kemiskinan ekstrem pada 2026 maupun 4,5% angka kemiskinan pada 2029.

“Salah satu langkah konkret kita memotong rantai kemiskinan adalah melalui pendidikan, makanya Sekolah Rakyat ini harus kita dorong bersama-sama agar berjalan cepat dan efektif,” katanya.

Muhaimin Iskandar juga menyebut pembangunan Sekolah Rakyat permanen akan dimulai tahun ini, ditargetkan tiap kabupaten/kota nantinya memiliki minimal satu sekolah.

Gagasan Presiden Prabowo memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas melalui Sekolah Rakyat untuk memutus mata rantai kemiskinan, sejatinya berbasis data.

Kepala BPS Amalia menjelaskan, berdasarkan data di DTSEN per 25 Juni 2025, terdapat sekitar 422 ribu anak usia sekolah dari keluarga miskin ekstrem (desil 1) yang tidak sekolah atau putus sekolah.

0 Komentar