Imam Al-Munawi dalam kitab Faidlul Qadir (Beirut, Darul Kutubil Ilmiyah: 2001), juz I, halaman 61, menjelaskan bahwa kesialan akan menimpa pada orang yang merasa dirinya sial dan melakukan tathayyur serta meninggalkan teladan Nabi yang tidak melakukan tathayyur. Sifat seperti itu menunjukkan lemahnya tawakal kepada Allah.
Dengan demikian, menabrak kucing di jalanan tidak ada kaitannya dengan kesialan.
Jika peristiwa itu diyakini sebagai pertanda sial, keyakinan ini bisa menjadi sugesti negatif yang memengaruhi pikiran dan perilaku sehingga kesialan itu bisa saja terjadi.
Baca Juga:Inilah 7 Tips Liburan Naik Kereta Api Bersama Anak, Dijamin Momen Long Weekend Semakin SeruIni 7 Tips Beli Tiket Kereta Api untuk Liburan Natal dan Tahun Baru
Akhirnya, kesialan itu terjadi bukan karena menabrak kucingnya tapi diakibatkan oleh sugestinya sendiri.
Jika di perjalanan tidak sengaja menabrak kucing sampai terluka atau bahkan mati, sebaiknya segera menepi sejenak untuk menenangkan pikiran dan membaca istighfar karena bisa jadi hati dan pikiran lalai dari mengingat Allah selama perjalanan.
Selain itu, dianjurkan pula membuang atau mengubur bangkai kucing untuk memberi kenyamanan kepada pengendara lain yang melintas.
Oleh karena itu, untuk meraih kelancaran dan keselamatan perjalanan, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa sebelum berangkat dan selalu berdzikir serta mengingat Allah di sepanjang perjalanan. Wallahu a’lam. (*)