SEMARANG, Berita86.com- Program unggulan Presiden Prabowo Subianto, Sekolah Rakyat, telah dijalankan dan beroperasi di berbagai daerah di Indonesia.
Lewat Sekolah Rakyat, pemerintah memastikan bahwa anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem dapat mengenyam dunia pendidikan tanpa harus memikirkan biaya.
Sekolah Rakyat memang serba gratis. Bahkan, siswanya tinggal di asrama. Mereka tak perlu lagi memikirkan seragam, makan, atau kebutuhan lainnya.
Baca Juga:Kemensos Dirikan Dapur Umum dan Salurkan Bantuan untuk Korban Tragedi Al KhozinyWamensos: Jangan Bilang Sekolah Rakyat Itu Ecek-ecek, Ini Program Besar Prabowo Subianto
Nah, hingga awal bulan Oktober 2025 ini, jumlah Sekolah Rakyat sudah lebih dari seratus titik.
Seperti disampaikan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono, di mana ia mengungkapkan bahwa saat ini jumlah Sekolah Rakyat rintisan yang sudah beroperasi mencapai 165 titik yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Hal itu disampaikan Agus Jabo Priyono saat membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 45 Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (30/9/2025).
Adapun sebanyak 65 sekolah pada tahap 1C mulai beroperasi pada akhir September.
“Jadi, pada hari ini Sekolah Rakyat sudah genap 165 titik. 165 titik di seluruh Indonesia. Semua sedang berjalan. Dan pada hari ini saya datang ke Semarang untuk membuka MPLS yang akan dilaksanakan selama dua minggu,” kata Agus Jabo.
Sebagai informasi, SRT 45 Semarang terdiri dari jenjang SD dan SMA. Masing-masing jenjang memiliki dua rombongan belajar (rombel) yang berjumlah 50 siswa.
Agus Jabo mengatakan, Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan dan memberi kesempatan kepada seluruh anak, khususnya dari keluarga miskin agar dapat mengenyam pendidikan.
Baca Juga:Presiden Terima Kunjungan Marc Marquez dan Dua Pembalap Indonesia di Istana MerdekaHadir di Indramayu, Mensos Bangkitkan Optimisme Masa Depan lewat Sekolah Rakyat
Sehingga kelak mereka mampu meraih cita-cita serta mengangkat derajat orangtuanya ke taraf hidup yang lebih baik.
“Bapak Presiden dengan Sekolah Rakyat ini ingin supaya transmisi kemiskinan terputus. Beliau tidak ingin kalau orang tuanya miskin, anaknya ikut menjadi miskin,” katanya.
“Maka siklus kemiskinan ini harus diputus salah satunya melalui jalur pendidikan, melalui jalur sekolah,” jelas Agus Jabo.
“Apapun cita-citanya dengan Sekolah Rakyat inilah Pak Presiden ingin menjadikan Sekolah Rakyat ini jembatan bagi keluarga-keluarga, bagi saudara-saudara kita yang kurang mampu untuk bisa mewujudkan cita-cita,” tambahnya.