Ia diminta memeluk sang ibu diiringi lagu Kaulah Ibuku. Tangis haru pun pecah di seluruh ruangan.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul kembali menegaskan filosofi Sekolah Rakyat sebagai gagasan besar dari Presiden Prabowo Subianto.
“Tiga hal utama yang menjadi ruh Sekolah Rakyat adalah: memuliakan rakyat kecil, menjangkau mereka yang belum terjangkau, dan mewujudkan yang sebelumnya dianggap mustahil,” ujarnya.
Baca Juga:Mensos Terpukau, Siswa Sekolah Rakyat di Kediri Fasih Berorasi Bahasa InggrisStaf Ahli Mensos Jadi Tersangka Penyaluran Bansos, Gus Ipul: Sudah Dibebastugaskan
Ia menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bagian dari strategi nasional pengentasan kemiskinan yang melibatkan banyak kementerian dan lembaga, dengan Kementerian Sosial sebagai koordinator utama.
Data penerima manfaat Sekolah Rakyat, lanjutnya, diambil langsung dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dikelola Badan Pusat Statistik (BPS).
“Siswa Sekolah Rakyat bukan hasil titipan atau koneksi. Semua berdasarkan data objektif keluarga miskin di lapangan,” tegasnya.
Selain memberikan pendidikan, Kemensos juga menyiapkan program pemberdayaan bagi keluarga siswa, seperti PKH, BPNT, dan PBI JK.
“Tujuannya agar dalam lima tahun ke depan keluarga penerima manfaat bisa mandiri. Karena bansos itu sementara, tapi kemandirian harus selamanya,” seru Gus Ipul, diikuti yel-yel peserta.
Acara ditutup dengan penampilan Riska, siswi lain yang membawakan lagu Sunda Pupuh. Gus Ipul pun mendoakan agar anak-anak Sekolah Rakyat bisa terus berprestasi dan menggapai cita-cita mereka.
Menutup dialog, Gus Ipul menyampaikan kabar gembira bahwa Sumedang akan menjadi salah satu dari 100 titik pembangunan Sekolah Rakyat permanen yang mulai dikerjakan tahun ini.
Baca Juga:Update Terbaru: Ini Jumlah Sekolah Rakyat yang Sudah Beroperasi di Berbagai Daerah di IndonesiaHadir di Indramayu, Mensos Bangkitkan Optimisme Masa Depan lewat Sekolah Rakyat
“Insya Allah, pembangunannya dimulai tahun ini dan selesai tahun depan,” ujarnya, di laman Kementerian Sosial.
Perlu diketahui, hingga kini, sebanyak 165 Sekolah Rakyat telah beroperasi di berbagai wilayah Indonesia.
Program ini menggabungkan pendidikan, bantuan sosial, dan pemberdayaan ekonomi keluarga, membuka jalan baru menuju kemandirian dan kesejahteraan masyarakat prasejahtera. (*)