Prabowo: Korupsi Itu Penyakit, ketika Sudah Stadium 4 seperti Kanker, Sulit Disembuhkan

Komitmen
Presiden Prabowo Subianto menghadiri Forbes Global CEO Conference 2025 di Hotel The St. Regis, Jakarta, pada Rabu, 15 Oktober 2025. Foto: BPMI Setpres.
0 Komentar

JAKARTA, Berita86.com– Presiden Prabowo Subianto berbicara tentang penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Prabowo Subianto pun menegaskan bahwa ia bertekad menegakkan hukum dan memberantas korupsi secara menyeluruh dalam pemerintahan.

Penegasan ersebut disampaikan Kepala Negara dalam sesi dialog bersama Chairman and Editor-in-Chief Forbes Media, Steve Forbes, pada ajang Forbes Global CEO Conference 2025 yang berlangsung di Hotel The St. Regis, Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025.

Baca Juga:Wakil Kepala BGN Tegaskan Program MBG Bukan Bisnis!Presiden Prabowo Tegaskan Dukungan terhadap Upaya Perdamaian Timur Tengah

Dalam forum yang dihadiri para pemimpin perusahaan global dan investor dari berbagai negara tersebut, Presiden Prabowo secara terbuka berbagi pandangan dan pengalaman pribadinya mengenai tantangan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Presiden Prabowo menyebut bahwa korupsi merupakan “penyakit berbahaya” yang dapat menghancurkan negara jika tidak ditangani dengan tegas.

“Menurut saya, korupsi adalah penyakit. Ketika sudah mencapai stadium 4 seperti kanker, akan sangat sulit disembuhkan,” katanya.

“Dalam sejarah, korupsi bisa menghancurkan negara, bangsa, dan rezim. Jadi, ya, saya bertekad untuk memberantas korupsi,” sambung Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo kemudian menuturkan kisah nyata saat pertama kali menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Ia menegaskan kepada seluruh anggota keluarganya untuk tidak terlibat dalam proyek-proyek di kementerian yang ia pimpin.

Meski demikian, dalam praktiknya, Presiden Prabowo mengakui bahwa godaan bisnis tetap ada.

Baca Juga:Seskab Teddy: Lawatan Luar Negeri Presiden Prabowo Catat Investasi Triliunan dan Perkuat Diplomasi IndonesiaPresiden Prabowo Puji PKS: Mereka Usulkan Profesor dari ITB

Ia menceritakan bagaimana dirinya menolak proyek yang melibatkan anggota keluarganya sendiri, bahkan ketika mereka berusaha menawarkan proposal kerja sama.

“Suatu hari, salah satu keponakan saya datang membawa proyek. Saya bilang, ‘Kamu tidak pernah terlibat di bidang pertahanan, kamu tidak mengerti tentang itu. Jadi tidak, carilah usaha lain,” tutur Presiden.

Dalam forum tersebut, Presiden Prabowo juga menguraikan langkah nyata pemerintahannya dalam menindak praktik ilegal di sektor sumber daya alam.

Ia mencontohkan operasi pemberantasan tambang timah ilegal di Bangka Belitung yang berhasil menyelamatkan aset negara bernilai miliaran dolar.

“Saya melakukan program pelatihan militer dengan kapal perang, pesawat, helikopter, dan drone. Kami blokade kedua pulau tersebut, tidak ada kapal yang bisa keluar masuk tanpa diketahui,” bebernya.

0 Komentar