YOGYAKARTA, Berita86.com- Belakangan ini ramai mengenai program Makan Bergizi Gratis atau MBG yang tetap dibagikan meski siswa masuk masa libur sekolah.
Badan Gizi Nasional atau BGN melalui Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang kemudian meluruskan informasi tersebut.
Pertama, ia mengatakan pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) pada masa liburan sekolah terutama ditujukan kepada kelompok penerima manfaat dari kalangan ibu hamil (bumil), ibu menyusui (busui), dan balita.
Baca Juga:Puji MBG, Waka BGN: 33 Tahun di Birokrasi, Baru Kali Ini Ada Program Manfaatnya Terasa hingga BawahDukung MBG, Danantara Siapkan Rp20 Triliun untuk Peternak Ayam Pedaging dan Petelur
Dalam klasifikasi kelompok penerima program MBG, mereka biasa disebut sebagai kelompok 3B.
“Yang tidak libur, atau tetap diberikan MBG, itu adalah untuk 3B. Siapa yang mengantar? Ya seperti biasa, para petugas yang selama ini sudah berjalan,” kata Nanik Sudaryati Deyang di Yogyakarta, Selasa, 23 Desember 2025.
BGN menyadari bahwa untuk perbaikan gizi siswa perlu konsistensi. Namun BGN pun memahami bahwa anak-anak sekolah sedang memasuki masa liburan.
Karena itu SPPG menawarkan kepada sekolah-sekolah penerima manfaat, jika mau menerima MBG, mereka dipersilakan mengajukannya.
Hidangan MBG akan diantarkan SPPG sesui dengan permintaan sekolah, dalam bentuk makanan kering.
“Jadi anak-anak tidak dipaksa untuk datang ke sekolah. Silakan saja kalau makanan MBG itu diambil ibunya, ayahnya, atau saudaranya. Kalau misalnya sekolah tidak mau menerima, wali murid juga tidak mau, maka juga tidak apa-apa, dan tidak dipaksa,” jelas Nanik.
“Jadi tidak ada yang memaksa anak-anak libur ke sekolah untuk mengambil MBG. Mohon jangan dipelintir,” sambung Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi antar Kementerian dan Lembaga untuk pengelolaan program MBG itu.
Baca Juga:Lima Pokja Resmi Dibentuk untuk Kawal Program MBG, Salah Satunya Pokja Pasokan Bahan PanganProgram MBG: Kepala BGN Tegaskan Komitmen Pembayaran Gaji bagi SPPI Batch III, Tenaga Ahli Gizi, dan Akuntan
Nanik juga meluruskan tudingan beberapa kalangan yang mengatakan bahwa pemberian MBG di saat liburan adalah untuk menghabiskan anggaran.
“Justru sebaliknya, kami menghemat anggaran luar biasa di tahun 2025. Bayangkan, anggaran MBG tahun 2025 itu 71 T, targetnya untuk 6 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah dan 3B, namun ternyata kami bisa memberi manfaat kepada 50 juta anak Indonesia dan kelompok 3B,” ujarnya.
Penghematan bisa dilakukan karena semula ada banyak dapur yang harus dibangun BGN, tapi ternyata banyak yayasan/mitra yang mau membangun dapur MBG yang disebut sebagai Dapur Mandiri.
