BERITA86.COM- Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab atau UEA sepakat membangun RS Kardiologi di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Pembangunan RS Kardiologi hasil kerja sama Indonesia dan UEA tersebut bertujuan mengatasi masalah jantung sebagai penyebab kematian nomor 1 di Indonesia.
Peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan RS Kardiologi dilakukan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid AlDhaheri pada Senin (27/11/2023).
Baca Juga:Ini Profil Maruli Simanjuntak, Menantu Luhut Binsar Pandjaitan yang Dilantik Jadi KSADRabu Siang Polisi Garap SYL, Pengacara: Terkait Pemerasan dan Gratifikasi Firli Bahuri
Pada kesempatan tersebut, Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan pembangunan RS Kardiologi tersebut.
Budi Gunadi Sadikin mengatakan alasan pembangunan RS Kardiologi tersebut karena penyakit jantung merupakan penyebab kematian paling tinggi di Indonesia.
Tercatat, kata Budi Gunadi Sadikin, ada sekitar 650 ribu kasus meninggal akibat penyakit cardiovascular, termasuk penyakit jantung, dalam setahun di Indonesia.
“Itu (penyakit jantung) penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia dan kita kekurangan fasilitas kesehatan untuk menangani jantung dan stroke,” ujar Menkes Budi sebelum pelaksanaan ground breaking RS Kardiologi di Surakarta.
Angka kematian akibat penyakit jantung dapat ditekan jika pasien mendapatkan penanganan lebih cepat.
Pasien penyakit jantung memiliki kemungkinan sembuh lebih dari 90% jika mendapatkan penanganan kurang dari 4 jam.
Namun, fasilitas yang kurang memadai dapat menyebabkan penanganan pasien terlambat atau melebihi 4 jam. Akibatnya, nyawa pasien kemungkinan tidak tertolong.
Baca Juga:Ulama Kharismatik Banten Abuya Muhtadi Ajak Dukung dan Pilih Ganjar-MahfudPindah Tugas ke Kodam Pattimura, Frets Butuan Tinggalkan Persib
“Jadi memang kecepatan penanganan itu sangat menentukan dan fasilitas lengkap yang harus dimiliki cukup banyak,” ucap Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Ia menekankan, fasilitas kesehatan memadai juga harus diiringi dengan ketersediaan SDM kesehatan yang memadai.
“Oleh karena itu, kita harus produksi dokter lebih banyak. Kita sekarang sedang memastikan bahwa pendidikan dokter spesialis harus lebih baik lagi dan lebih mudah. Itu yang sekarang mau kita reformasi,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan dr. Azhar Jaya mengatakan, RS Kardiologi ini dibangun di atas lahan milik Pemerintah Kota Surakarta yang terletak di Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres.
“Pemerintah UEA akan menanggung seluruh biaya konstruksi pembangunan rumah sakit. Sementara, Pemerintah RI diminta untuk mengelola operasional rumah sakit setelah proses pembangunan selesai,” kata Dirjen Azhar.