BERITA86.COM- Duka mendalam masih menyelimuti wajah Endang sesaat setelah pemakaman istrinya, Popon Rohmawati (50).
Endang dan istrinya Popon Rohmawati merupakaan jamaah haji asal Ciamis dari Kelompok Terbang (kloter) 27 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS-27).
Menurut Endang, istrinya wafat sesaat setelah tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Sabtu (25/5/2024), sekitar pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Baca Juga:Alberto Ungkap Kunci Kemenangan Persib atas Madura United, Harus Berlanjut pada Leg KeduaBojan Ingatkan Pemain Persib: Perjuangan Belum Selesai, Sekarang Belum Bisa SelebrasiÂ
Endang bercerita, sudah 11 tahun ia dan istrinya menanti hari untuk menunaikan Rukun Islam yang kelima.
“Kita bareng-bareng ke Makkah. Menunggu 11 tahun, ternyata setelah ke sini kami tidak bisa bersama, dan Ibu tidak akan kembali,” tutur Endang sembari menyeka air mata.
Ia mengatakan selama perjalanan ke Tanah Suci, semua berjalan normal.
“Selama perjalanan normal-normal saja. Kami bergembira selama di pesawat, tidak ada masalah,” kata Endang, dikutip dari laman resmi Kemenag.
Tapi, lanjutnya, sang istri mulai kelihatan sakit saat mengambil koper. “Di situ mengeluh pusing. Langsung turun, tiba-tiba tidak ada tenaga, pingsan dan sesak, kemudian ditangani tim medis,” kata Endang.
“Ibu dinyatakan meninggal dunia setibanya di Rumah Sakit King Fadh Hospital,” sambungnya.
Dikatakan Endang, tidak ada firasat akan kepergian istrinya. Namun, selama tiga tahun terakhir istrinya benar-benar rajin menjalankan salat sunnah Dluha dan Tahajud.
Selain itu, almarhumah juga tidak pernah lepas dari bacaan Alquran.
“Istri saya bisa khatam Alquran sebulan sekali. Kalau tidak sedang haid, dia tidak pernah absen mengerjakan salat Dhuha dan salat Tahajud,” ujarnya.
Baca Juga:Persib Selangkah Lagi Juara, Sudah Unggul Agregat 3 Gol atas Madura UnitedSekarang Berlangsung Final Liga 1, Ini Info Link Live Streaming Persib vs Madura United
“Setiap malam, dia selalu membangunkan saya untuk salat malam,” kenang Endang.
Kepergian sang istri yang sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mendidik ketiga putra-putrinya membuat anak-anaknya sangat kehilangan.
Anak bungsunya yang saat ini masih duduk di kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) masih terus menanyakan keberadaan ibunya.
“Kami ikhlas, sekalipun itu berat. Allah pasti memberikan jalan yang terbaik untuk diri saya, untuk keluarga saya,” ucapnya.
“Semoga Allah mengampuni terhadap dosa-dosanya, menerima amal ibadahnya, dan menempatkan almarhumah di tempat yang mulia,” doa Endang.