BERITA86.COM- Pelaksanaan haji 2024 belum sepenuhnya usai, tapi Indonesia sudah mendapatkan kuota haji 2025.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Indonesia kembali mendapat kuota 221.000 jamaah pada operasional haji 2024.
Kepastian kuota haji Indonesia untuk pelaksanaan haji tahun 2025 itu diperoleh Menag Yaqut Cholil Qoumas usai menghadiri Tasyakuran Penutupan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H dan Pemberian Kuota 1446 H.
Baca Juga:Bojan: Persib Juara karena Kerja Keras Seluruh Anggota TimSigap Antisipasi Libur Panjang Idul Adha, Menhub Apresiasi KAI
Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi di Makkah. Hadir para pimpinan delegasi haji dari berbagai negara.
Ikut mendampingi Menag, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief.
Kemudian Staf Khusus Menag Ishfah Abidal Aziz, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
“Malam ini saya menghadiri Haflul Hajji Al-Khitamy semacam malam tasyakuran atas selesainya penyelenggaraan ibadah haji 1445 H,” kata Gus Men, sapaan akrab Menag Yaqut Cholil Qoumas.
“Saya mendapat informasi dari Wakil Kementerian Bidang Urusan Haji ‘Ayed Al Ghuwainim, dan sesuai surat yang saya terima, bahwa Indonesia mendapat 221.000 kuota haji 1446 H/2025 M,” sambung Gus Men, di kantor Kementerian Haji dan Umrah Saudi, Makkah, Selasa (18/6/2024).
Gus Men mengapresiasi Kemenhaj Saudi yang kembali mengumumkan kuota lebih awal. Sehingga, kata dia, proses persiapan penyelenggaraan haji juga bisa dilakukan lebih cepat.
“Apresiasi juga atas ketegasan otoritas Saudi dalam menerapkan aturan terkait visa haji dan visa non haji,” ucapnya, dikutip dari laman resmi Kemenag.
Baca Juga:Proyek Pengendalian Rob di Semarang, Dirancang untuk Menahan Banjir Rob hingga 30 Tahun ke DepanMenhub Pastikan Kesiapan Transportasi Hadapi Libur Panjang Idul Adha dan Sekolah
Gus Men menilai, penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M berjalan dengan sukses. Ada sejumlah indikator.
Pertama, pelayanan jamaah pada fase kedatangan berjalan lancar. Kuota jamaah haji reguler sebanyak 213.320 jamaah terserap optimal.
Hanya menyisakan 45 jemaah yang tidak bisa digantikan karena proses pemvisaan sudah ditutup. “Ini angka kuota tidak terserap yang terkecil dalam lebih 10 tahun penyelenggaraan ibadah haji,” sebut Menag.
Kedua, proses pelayanan jamaah pada fase kedatangan juga berjalan lancar, baik di Madinah maupun Makkah.
Jamaah bisa mendapatkan layanan katering, transportasi, akomodasi, termasuk pelindungan jamaah, dan bimbingan ibadah.