BERITA86.COM- Provinsi Maluku keluar sebagai Juara Umum Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional III.
Dengan demikian, Maluku sukses mempertahankan prestasinya sebagai juara umum setelah menjadi yang terbaik untuk tiga cabang lomba pada ajang yang berlangsung pada 28 sampai 31 Oktober 2023 tersebut.
Juara umum Pesparani Katolik Nasional III tersbeut diumumkan pada Penutupan Pesparani III di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (31/10/2023).
Baca Juga:Butuh Dukungan Bobotoh, Target Pertama Persib Lolos Champions SeriesMalam Ini Madura United vs Persib, Bojan Hodak: Catatan Positif Harus Berlanjut!
Kontingen Provinsi Maluku berhasil meraih juara I pada cabang Paduan Suara Dewasa Gregorian, kemudian Paduan Suara Dewasa Campuran, dan Cerdas Cermat Rohani Anak.
Sementara tempat kedua diraih Provinsi Sulawesi Utara setelah menjuarai dua cabang lomba. Yakni Paduan Suara Dewasa Wanita dan Menyanyikan Mazmur Dewasa.
Provinsi Jawa Tengah menempat posisi III dengan dua gelar juara juga, yaitu nomor Paduan Suara Remaja Gregorian dan Menyanyikan Mazmur Remaja.
Tuan rumah DKI Jakarta juga sukses meraih dua gelar juara, yaitu Paduan Suara OMK Campuran dan Menyanyikan Mazmur OMK.
Paduan Suara Anak dimenangi Provinsi Kalimantan Timur. Semantara pemenang Cerdas Cermat Rohani Remaja direbut Provinsi NTT.
Pesparani Katolik Nasional III di Jakarta ditutup oleh Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC.
Penutupan ditandai dengan “Telur Perdamaian Elang Bondol” oleh Mgr Antonius kepada perwakilan peserta.
Baca Juga:Kemenag Buka Seleksi 6 Calon Pejabat Eselon II, Ada Posisi Kanwil Riau dan KaltaraHanya Istirahat 3 Hari, Kini Persib Main Lagi Lawan Madura United
Dalam sambutannya, Mgr Antonius mengajak seluruh peserta untuk menjadi “Duta Bhinneka Tunggal Ika” sehingga kebersamaan dalam keberagaman sungguh menjadi sumber kedamaian di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kebersamaan dalam keberagaman bukan sekadar tema pesta kita tapi juga apa yang telah kita perkaya selama lima hari di Jakarta,” katanya.
“Tidak sampai di sini, Pesparani merupakan momen kebersamaan dalam keberagaman yang harus dihidupi secara konkret di tempat masing-masing,” sambung Mgr Antonius.
“Jadilah Duta Bhinneka Tunggal Ika sehingga kebersamaan dalam keberagaman sungguh menjadi sumber kedamaian di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pesannya.
Hal senada disampaikan Ketua Umum Panitia Pesparani Katolik Nasional III Sebastian Salang.
Dia mengajak para peserta untuk menjadi agen pembawa damai dengan mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila di kampung halaman masing-masing.