BERITA86.COM- Pemain Timnas Indonesia Indonesia, Witan Sulaeman, tengah menunaikan ibadah haji.
Witan Sulaeman berangkat haji dari tanah kelahirannya di Palu, Sulawesi Tengah.
Witan Sulaeman mengatakan setiap umat muslim pasti ingin pergi berhaji. Ini panggilan dari Allah juga.
Baca Juga:Tiket Final Liga 1 Persib vs Madura United Ludes Terjual, Hatur Nuhun BobotohYuk Nikmati Kelezatan Kuliner Dekat Stasiun Kereta Api, Ini 9 Titik Stasiun Referensi untuk Anda
Jadi, kata dia, umat Islam harus selalu siap untuk penggilan itu.
Hal itu dikatakan Witan Sulaeman saat ditanya tentang motivasinya berhaji.
Sama seperti jamaah haji reguler lainnya, Witan Sulaeman dan istri memakai setelan batik Haji berwarna ungu dengan motif Sekar Arum Sari saat tiba di Asrama Haji Transit Palu.
Pesepakbola nasional ini terbilang beruntung karena dapat berangkat haji dengan masa tunggu yang singkat, yakni lima tahun.
Witan Sulaeman menekankan bahwa dirinya tidak daftar haji mendadak. Sejak 2019, ia telah mendaftar dan mendapatkan porsi haji.
Berkat proram penggabungan mahram oleh Kemenag, Witan Sulaeman bersama istri yang telah terdaftar sejak 2012, dapat berangkat haji tahun ini.
“Karena sudah di atas lima tahun, jadi bisa mengurus penggabungan mahram,” katanya saat ditemui di Aula Asrama Haji Transit Palu, Jumat (24/5/2024), dikutip dari laman resmi Kemenag.
Pria kelahiran Kota Palu ini menjelaskan, saat akan memanfaatkan kebijakan penggabungan mahram, dirinya mengurus segala persyaratan di Kemenag Kota Palu.
Baca Juga:Inilah 7 Tips Liburan Naik Kereta Api Bersama Anak, Dijamin Momen Long Weekend Semakin SeruFinal Liga 1: Ini Kelebihan Madura United Menurut Pelatih Persib Bojan Hodak
Sementara mengenai pelayanan Kemenag, Witan Sulaeman sangat baik. Hal itu dia rasakan saat mengurus administrasi dengan pegawai Kemenag di Kota Palu.
“Pelayanan Kemenag sangat baik sekali. Sejak pendaftaran (pelunasan) tidak dipersulit, karena yang penting kita punya berkas-berkas. Jadi semua aman,” kata Witan sambil tersenyum dan mengacungkan jempol, saat ditanya perihal layanan yang ia terima sebelum berangkat Haji.
Berbeda dengan 2023, tahun ini Kemenag membuka lagi kebijakan penggabungan mahram.
Ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu memiliki hubungan keluarga yang dibuktikan dengan akta nikah, akta kelahiran, atau kartu keluarga.
Kedua, jamaah yang digabung telah melunasi Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) tahap pertama, dan yang digabung sudah terdaftar lima tahun sebelumnya serta memiliki syarat istita’ah kesehatan.