JAKARTA, Berita86.com- Masyarakat kini bisa mengadukan persoalan program Makan Bergizi Gratis atau MBG langsung ke Badan Gizi Nasional atau BGN.
Menyusul banyaknya peristiwa keracunan MBG, pemerintah melalui BGN memang memastikan akan melakukan evaluasi dan investigasi.
Bahkan, dapur atau SPPG yang bermasalah yang menyebabkan keracunan masal di berbagai daerah, untuk sementara ditutup.
Baca Juga:Menu MBG Wajib Utamakan Produk Lokal, BGN Larang Makanan Kemasan PabrikKata Menteri Agama: MBG Bikin Santri Belajar Lebih Semangat
Nah, untuk mendorong masyarakat ikut serta berpartisipasi dalam program MBG, kini Badan Gizi Nasional (BGN) resmi membuka saluran pengaduan (hotline) bagi masyarakat untuk pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal tersebut seperti disampaikan Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang.
Ia mengatakan, keterlibatan masyarakat menjadi bagian penting dalam mengawasi jalannya program.
“Kami ingin pelaksanaan MBG berjalan transparan dan berkualitas,” ujar Nanik di Jakarta, dikutip dari laman BGN pada Senin, 29 September 2025.
“Karena itu, masyarakat diberi ruang untuk menyampaikan aduan maupun masukan,” sambung Nanik S. Deyang.
Menurutnya, partisipasi publik akan membantu pemerintah menindaklanjuti setiap temuan di lapangan secara cepat.
“Dengan adanya saluran aduan, masyarakat bisa ikut mengawal agar program tepat sasaran,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menyampaikan bahwa hotline ini mulai melayani aduan setiap Senin-Jumat, pada pukul 09.00-22.00 WIB.
Baca Juga:Apa Itu GAS Nikah yang Digaungkan Kemenag? Simak Nih PenjelasannyaIni 5 Waktu yang Dilarang untuk Sholat, Apa Saja? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini
“Untuk memudahkan, kami menyediakan dua nomor yang bisa dihubungi, yakni 088293800268 (Operator 1) dan 088293800376 (Operator 2),” katanya.
“Setiap laporan akan diverifikasi dan ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang berlaku,” sambung Hida.
Selain menerima aduan, saluran ini juga berfungsi sebagai pusat informasi.
Masyarakat dapat menghubungi hotline untuk menanyakan teknis program, distribusi pangan, maupun standar kualitas yang diterapkan dalam MBG.
Menurut Hida, transparansi dan partisipasi publik diyakini sebagai kunci keberhasilan MBG, yang tidak hanya meningkatkan gizi anak Indonesia, tetapi juga memberdayakan UMKM lokal sebagai penyedia pangan. (*)