Video Viral MBG Diduga dari Martapura, Simak Penjelasan BGN

MBG
Penyediaan paket MBG untuk dikirim ke sekolah-sekolah. Foto: BGN.
0 Komentar

JAKARTA, Berita86.com- Badan Gizi Nasional (BGN) meluruskan informasi mengenai video yang ramai beredar di media sosial dan diklaim menampilkan kegiatan pembagian Makan Bergizi Gratis (MBG) di Martapura, Kalimantan Selatan.

Menurut BGN, video tersebut tidak berasal dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Banjar Martapura Tungkaran, karena dapur itu sudah tidak beroperasi sejak 10 Oktober 2025, sehari setelah terjadinya kejadian luar biasa (KLB) di wilayah tersebut.

“Dapur SPPG Banjar Martapura Tungkaran resmi berhenti beroperasi sejak 10 Oktober. Jadi tidak ada lagi aktivitas distribusi MBG dari sana,” kata Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, di Jakarta, Senin (13/10/2025).

Baca Juga:Yuk Laporkan Persoalan MBG, Ini Dua Nomor Pengaduan yang Disiapkan BGNKata Menteri Agama: MBG Bikin Santri Belajar Lebih Semangat

Khairul menjelaskan, video yang viral itu ternyata diambil di dapur SPPG Mutiara Kota Banjar, Jawa Barat, bukan di Kalimantan Selatan. Kesamaan nama “Banjar” antara dua wilayah itulah yang menimbulkan salah paham di masyarakat.

“SPPG Mutiara di Kota Banjar, Jawa Barat, tidak memiliki kaitan dengan dapur SPPG Banjar Martapura Tungkaran. Jadi informasi yang menyebut dapur Martapura masih aktif mendistribusikan makanan adalah keliru,” tegasnya.

Ia menambahkan, BGN bersama BPOM dan Dinas Kesehatan setempat terus melakukan evaluasi menyeluruh atas insiden yang terjadi di Martapura.

Sementara itu, penyaluran MBG di daerah tersebut dialihkan sementara ke dapur lain yang sudah memenuhi standar keamanan pangan.

“Kami pastikan seluruh dapur MBG beroperasi sesuai standar higienitas dan keamanan makanan. Evaluasi ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang, dan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan optimal,” imbuh Khairul, dilansir dari laman BGN.

Penjelasan Mengenai Kejadian di Bima, NTB

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 11 Manggemaci Kota Bima, NTB, Hartuti, menyesalkan pemberitaan media tentang adanya belasan orang siswa dan guru SDN 11 Kota Bima yang keracunan pasca mengonsumsi hidangan MBG.

Sebab, tidak ada satu orang pun siswa dan guru yang mengalami keracunan program MBG, saat hidangan MBG dikonsumsi di sekolah-sekolah pada hari Rabu, 8 Oktober 2025.

Baca Juga:Pemerintah Perkuat Infrastruktur Pesantren, Tiga Kementerian Sepakat Lindungi Keselamatan SantriMenu MBG Wajib Utamakan Produk Lokal, BGN Larang Makanan Kemasan Pabrik

Beberapa media sempat memberitakan, bahwa seorang penjaga sekolah beserta 4 orang anggota keluarganya, termasuk salah satu anaknya yang bersekolah di SDN 11, keracunan usai mengonsumsi hidangan program MBG.

0 Komentar