Kemenag Siapkan Rp50 Miliar untuk Tunjangan dan Insentif Guru Agama Kristen

Tunjangan
Direktur Pendidikan Kristen Kemenag, Suwarsono. Foto: Kemenag.
0 Komentar

Jakarta, Berita86.com- Kementerian Agama (Kemenag) terus memperkuat komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan guru Pendidikan Agama Kristen di seluruh Indonesia.

Melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen, Kemenag mengalokasikan anggaran sebesar Rp50 miliar pada tahun 2025 untuk mendukung peningkatan kesejahteraan dan profesionalitas para pendidik.

Direktur Pendidikan Kristen Suwarsono menjelaskan, dana tersebut digunakan untuk tiga program utama, yakni insentif guru non-ASN, tunjangan profesi guru (TPG), dan tunjangan khusus bagi guru di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

Baca Juga:Kemenag Salurkan Beasiswa Rp1,2 Miliar untuk 47 Mahasiswa Asli PapuaYuk Ikut Kongres Rohis 2025: Ada Golden Ticket dan Beasiswa Kuliah dari Kemenag

“Ini merupakan bentuk penghargaan negara terhadap dedikasi guru-guru agama Kristen, termasuk mereka yang bertugas di wilayah 3T,” kata Suwarsono dalam Dialog Media bertajuk Kemenag dan Kesejahteraan Guru Agama di Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Dari total anggaran tersebut, Rp11,54 miliar dialokasikan untuk 3.831 guru non-ASN, Rp13,63 miliar untuk 738 guru bersertifikat pendidik, dan Rp24,85 miliar untuk 1.237 guru di daerah 3T.

50 Ribu Guru Agama Kristen di Seluruh Indonesia

Hingga 2025, tercatat ada 50.270 guru Pendidikan Agama Kristen yang tersebar di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar Teologi Kristen (SDTK) hingga Sekolah Menengah Agama Kristen (SEMAK). Dari jumlah itu, 15.862 berstatus PNS, 10.192 PPPK, dan 24.216 non-ASN.

Kemenag memastikan seluruh guru agama Kristen, baik di sekolah negeri maupun swasta, memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh sertifikasi profesi dan tunjangan.

“Guru yang sejahtera akan lebih fokus dan berdedikasi dalam mengajar. Karena itu, kami terus memperluas akses sertifikasi bagi semua guru agama Kristen,” ujar Suwarsono.

PPG dan Target Sertifikasi 2026

Dari total guru yang ada, 12.496 sudah bersertifikat, sedangkan 37.774 lainnya masih dalam proses.

Sebanyak 27.021 guru dinyatakan memenuhi syarat mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), sementara sisanya masih melengkapi kualifikasi administrasi seperti ijazah S1 dan masa kerja minimal dua tahun.

Baca Juga:Pendaftaran Mulai 10 November: Kemenag dan Kemenbud Gelar Santri Film Festival SANFFEST 2025Kemenag dan Baznas Beri Pinjaman Lunak melalui BMM MADADA untuk Cegah Pinjol dan Judol, Ini Skemanya

Pada 2025, 10.841 guru dijadwalkan mengikuti PPG dalam tiga gelombang, bekerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta, Universitas Bandung Indonesia, serta IAKN Ambon, Tarutung, dan Manado.

Kemenag menargetkan pada 2026 ada tambahan 16.600 guru yang ikut program PPG lanjutan dengan alokasi Rp13 miliar, sehingga seluruh guru agama Kristen dapat tersertifikasi secara penuh pada akhir tahun tersebut.

0 Komentar