JAKARTA, Berita86.com- Kementerian Agama (Kemenag) tengah menyiapkan pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren (Ditjen Pesantren).
Ditjen Pesantren merupakan lembaga baru yang akan fokus mengelola dan mengembangkan pendidikan pesantren di Indonesia.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menargetkan proses pendirian lembaga ini rampung sebelum akhir tahun 2025.
Baca Juga:Catat Jadwalnya: TKA 2025 Digelar Serentak di 9.636 Madrasah dan PesantrenPemerintah Bentuk Satgas Audit Pesantren dan Luncurkan Program Vokasi untuk Santri
Langkah pembentukan Ditjen Pesantren merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto, yang secara resmi memberikan izin prakarsa melalui surat bernomor B-617/M/D-1/HK.03.00/10/2025 tertanggal 21 Oktober 2025.
Surat tersebut menugaskan Kemenag untuk segera mempersiapkan perubahan terhadap Peraturan Presiden Nomor 152 Tahun 2024 tentang Kementerian Agama sebagai dasar hukum pendirian Ditjen baru tersebut.
“Insya Allah dalam waktu dekat sudah selesai. Ada beberapa hal teknis yang harus dipisahkan antara Direktorat Pendidikan Islam dan pondok pesantren,” kata Menag Nasaruddin Umar.
“Sekarang sudah hampir tuntas. Kami optimis sebelum tahun depan semuanya siap,” sambung Menag Nasaruddin usai membuka Annual Conference on Pesantren Education yang digelar Majelis Masyayikh di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Selama ini, urusan pesantren masih berada di bawah Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren yang setingkat Eselon II di bawah Ditjen Pendidikan Islam.
Menurut Menag, penguatan kelembagaan perlu dilakukan agar pesantren memiliki ruang berkembang sesuai karakter dan tradisi pendidikannya sendiri.
“Kita akan menetapkan pedoman yang jelas agar pendidikan pesantren dan pendidikan Islam umum memiliki arah kebijakan yang berbeda, sesuai dengan metodologi masing-masing,” jelasnya.
Dukungan Langsung Presiden Prabowo
Baca Juga:Menag Nasaruddin Umar: Pesantren Adalah Penjaga Moral BangsaPemerintah Perkuat Infrastruktur Pesantren, Tiga Kementerian Sepakat Lindungi Keselamatan Santri
Menag menegaskan, perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap dunia pesantren sangat besar.
Pemerintah ingin memastikan pesantren memiliki posisi strategis di bawah Kemenag dengan dukungan penuh dari berbagai kementerian.
“Banyak program yang diarahkan Presiden untuk memperkuat pesantren, termasuk peningkatan status dari direktorat menjadi direktorat jenderal,” ucapnya.
“Kami juga melibatkan para pimpinan pondok dari seluruh Indonesia untuk menindaklanjuti peluang tersebut,” ungkap Nasaruddin.
Selain itu, sinergi lintas kementerian juga terus diperkuat. Kementerian PUPR akan membantu pembangunan dan renovasi pesantren, Bappenas menyiapkan perencanaan program, sementara Kementerian Keuangan mengalokasikan anggarannya.
