Proyek Pengendalian Rob di Semarang, Dirancang untuk Menahan Banjir Rob hingga 30 Tahun ke Depan

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi meninjau proyek pengendalian banjir rob di Tambak Lorok, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/6/2024). Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.
0 Komentar

BERITA86.COM- Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Iriana melakukan peninjauan langsung ke proyek pengendalian banjir rob di Tambak Lorok, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin 17 Juni 2024.

Proyek yang berlangsung di kawasan kampung nelayan ini memiliki tanggul rob sepanjang 3,6 kilometer yang dirancang untuk menahan banjir rob selama minimal 30 tahun ke depan.

Presiden Jokowi mengatakan ini adalah proyek pengendalian rob dan penataan kawasan kampung nelayan di Tambak Lorok yang panjangnya untuk tanggul robnya 3,6 kilometer.

Baca Juga:Menhub Pastikan Kesiapan Transportasi Hadapi Libur Panjang Idul Adha dan SekolahSuksesnya Eri Cahyadi Bangun Kesadaran Digital di Kota Surabaya

“Sepanjang 3,6 kilo untuk pengendalian rob yang ada di Tambak Lorok dan juga penataan kampung nelayan,” kata Presiden Jokowi di laman resmi Setkab. 

“Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal itu bisa menahan rob yang terjadi,” sambung Presiden Jokowi dalam keteranganya usai peninjauan.

Proyek dengan investasi sebesar Rp386 miliar ini juga mencakup penataan kampung nelayan.

Saat ini proyek telah mencapai 85 persen dan diperkirakan selesai pada bulan Agustus 2024 mendatang.

“Nanti akan selesai bulan Agustus. Ini nanti kalau memang baik, penataan kampung nelayannya baik, nanti akan bisa direplikasi, dikopi untuk daerah-daerah lain,” kata Jokowi.

“Paling enggak ada contoh dulu,” sambung Kepala Negara.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Harya Muldianto, menjelaskan bahwa proyek ini melibatkan pembangunan tanggul laut dan dua kolam retensi dengan luas total sekitar 20 hektare untuk mengurangi risiko banjir.

Proyek ini juga mencakup pembangunan dua rumah pompa.

“Juga ada pembangunan rumah pompa dua unit juga. Rumah pompa masing-masing kapasitas pompanya 3×500 liter per detik,” kata Harya.

Baca Juga:Menteri Budi Arie Ajak Pelaku Bisnis Optimalkan Pemanfaatan AI Yuk Bobotoh, Simak Lagi Jejak Juara Persib di Luar Kota

“Semua itu kita bangun dalam rangka mengantisipasi risiko banjir rob,” jelas Harya.

Harya menambahkan bahwa proyek ini juga strategis karena berlokasi di kawasan pemukiman nelayan yang sering terganggu aktivitasnya akibat banjir dan rob.

Proyek ini merupakan langkah besar dalam mengamankan dan mendukung aktivitas nelayan di Tambak Lorok.

“Apabila terjadi rob ataupun banjir, kegiatan nelayan akan terganggu sehingga di daerah Tambak Lorok ini dilakukan penanganan,” tandasnya.

0 Komentar