BERITA86.COM- Puncak haji 2024 masih sekitar 3 pekan lagi.
Karena itu, para jamaah haji Indonesia yang sudah mulai masuk Makkah, diminta tetap menjaga kondisi fisik.
Jamaah pun diminta memperbanyak manasik haji di hotel dan membatasi ziarah.
Ya, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah sudah mengimbau jamaah haji Indonesia untuk dapat memperbanyak manasik setibanya di Makkah.
Baca Juga:Respect! Beginilah Cerita Bobotoh Difabel Dukung Persib, Rela Berangkat ke Stadion Sejak SiangBobotoh Jangan ke Markas Madura United, Mari Dukung Persib Juara dari Rumah dan Lokasi Nobar
Manasik menjadi kunci agar jamaah dapat memiliki ilmu guna mencapai haji mabrur.
Hal ini disampaikan Kepala Daker Makkah Khalilurrahman usai bertemu jamaah haji asal embarkasi Surabaya (SUB) di kawasan Misfalah, Makkah.
“Mengingat puncak haji masih jauh, masih sekitar dua sampai tiga minggu lagi, maka kami mengimbau agar jamaah bisa aktif mengikuti bimbingan manasik haji di hotel pemondokan,” pesan Khalil, dikutip dari laman resmi Kemenag pada Rabu, 29 Mei 2024.
“Mengapa demikian? Karena (manasik) adalah modal mendapat haji mabrur, perlu mengetahui ilmunya. Karena orang yang beribadah tanpa ilmu, ibadahnya tertolak,” tegasnya.
Dalam rangka pembinaan jamaah haji, Daker Makkah juga telah menyiapkan para konsultan dan pembimbing ibadah untuk menyampaikan materi manasik ke seluruh sektor.
Kedua, Khalilurrahman meminta jamaah untuk menjaga kondisi fisik. Salah satunya dengan membatasi pelaksanaan ziarah dan umrah sunnah.
“Karena puncak haji masih lama, agar jamaah haji tidak melaksanakan ziarah yang itu di luar kota perhajian,” pesan Khalil.
Baca Juga:Saat Para Legenda Semringah Sambut Kemenangan Persib atas Madura United, Insya Allah Juara LagiTak Mainkan Klok di Leg Pertama Final Liga 1, Bojan: 2 Hari Terlalu Mepet
“Jamaah haji fokus menjaga kesehatan sebelum puncak haji. Utamakan kesehatan jiwa agar bisa melaksanakan haji sehat walafiat dan menjadi haji mabrur,” sambungnya.
Ia juga mengimbau, di tengah cuaca panas yang melanda kota Makkah, jamaah cukup beribadah di hotel masing-masing saja.
“Cuaca panas (di Makkah) bisa mencapai 45 derajat bahkan 50 derajat di puncak haji, maka kami menghimbau tetap mereka melaksanakan ibadah fardhu cukup di masjid di hotel tempat pemondokan,” kata Khalil.
“Jamaah jangan memaksakan diri shalat di masjidil haram. Keselamatan jemaah harus diutamakan jangan hanya mengikuti keinginan dan perasaan,” tandasnya.
Senada disampaikan Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr Enny Nuryanti.