BERITA86.COM- Salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto adalah Sekolah Rakyat.
Sekolah Rakyat ini akan didirikan di semua daerah di Indonesia. Sasarannya adalah anak -anak dari keluarga miskin dan rentan agar bisa mengenyam pendidikan.
Sekolah Rakyat sendiri di bawah kendali Kementerian Sosial atau Kemensos.
Karena itu, Kemensos terus bergerak memperkuat sinergi agar Sekolah Rakyat segera terealisasi sesuai target Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga:Persib Hadapi Malut United, Hodak: Segala Daya Kita Kerahkan untuk Raih Hasil TerbaikPetugas Haji Indonesia Dilepas ke Tanah Suci, Diminta Berikan Pelayanan Prima pada Jamaah
Dan, salah satu sinergi itu adalah dengan dunia pendidikan tinggi atau kampus.
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan pentingnya membangun kekuatan rakyat melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi.
Hal itu dikatakan Agus Jabo Priyono saat melakukan pertemuan dengan pimpinan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta di kantor Kemensos di Jakarta pada Senin, 28 April 2025.
Wamensos menegaskan bahwa kampus bukan hanya mencetak sarjana, tapi juga harus menjadi pusat kekuatan sosial.
“Melalui kolaborasi ini, kita ingin membangun model pemberdayaan yang berbasis ilmu pengetahuan dan langsung menyentuh akar persoalan masyarakat,” ujar Agus Jabo.
Menurut Agus Jabo, Kemensos tengah mendorong program Sekolah Rakyat yang akan memperluas akses pendidikan untuk masyarakat miskin dan rentan.
“Sekolah Rakyat ini bukan sekadar belajar di kelas. Ini gerakan sosial, untuk membebaskan rakyat dari ketertinggalan pendidikan dan ekonomi. Kampus seperti UNS akan jadi motor penggeraknya,” tambahnya.
Baca Juga:Kemensos Bangun Dapur Umum dan Toilet Portabel untuk Pengungsi Tanah Bergerak di BrebesPersib Bersiap Menuju Ternate Lawan Malut United, Ini Jadwalnya
Ia menekankan, keterlibatan kampus sangat penting dalam merancang model pemberdayaan yang inovatif, adaptif, dan berbasis kebutuhan riil.
“Kami ingin mahasiswa, dosen, dan alumni UNS turun langsung ke masyarakat. Tidak hanya memberi teori, tapi membangun desa, memberdayakan warga, menggerakkan ekonomi lokal,” katanya, dilansir dari situs resmi Kementerian Sosial.
Wamensos juga menyebutkan bahwa pendidikan harus dipadukan dengan penguatan keterampilan hidup dan pengembangan usaha mikro berbasis komunitas.
“Kami ingin lulusan kampus bukan hanya mencari pekerjaan, tetapi menjadi pionir yang menciptakan lapangan kerja untuk sesama,” tegasnya.
Kerja sama ini, lanjut Agus Jabo, akan dimulai dengan mengintegrasikan program Sekolah Rakyat di kampus, disertai pelatihan keterampilan, pengembangan koperasi rakyat, serta revitalisasi aset-aset sosial yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi produktif.