BOGOR, Berita86.com- Timnas Indonesia U23 bersiap menjalani uji coba kedua menghadapi Mali.
Pertandingan uji coba kedua ini digelar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Selasa malam, 18 November 2025.
Pertandingan ini menjadi lanjutan dari rangkaian dua international friendly match sebagai bagian dari persiapan menuju SEA Games 2025 di Thailand pada Desember mendatang.
Baca Juga:FIFA Match Day November Jadi Ajang Pemantapan Timnas U23 Menuju SEA Games 2025Erick Thohir: PSSI Tak Mau Gegabah Pilih Pelatih Baru Timnas Indonesia
Pada pertemuan pertama yang berlangsung di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, 15 November lalu, Garuda Muda harus mengakui keunggulan Mali dengan skor 0-3.
Kekalahan tersebut langsung menjadi bahan evaluasi tim pelatih dan para pemain.
Kapten sekaligus bek tengah Timnas U22, Kadek Arel Priyatna, menegaskan bahwa seluruh pemain telah menjalani evaluasi mendalam untuk tampil lebih baik pada laga kedua.
“Ya, kita tahu kemarin kita belum berhasil menang dan kita kalah 0-3. Tentu banyak evaluasi dari tim pelatih, mulai dari meeting pagi dan kita melakukan banyak evaluasi untuk persiapan nanti,” katanya.
“Kita harus menyiapkan diri, mengapresiasi pertandingan pertama, dan kita siap untuk pertandingan malam nant dan ingin menang,” sambung Arel pada sesi jumpa pers, Senin, 17 November 2025.
Ia juga menyampaikan beberapa hal yang menjadi catatan utama dalam laga sebelumnya. Termasuk komunikasi serta jarak antar lini.
“Di pertandingan kemarin pasti banyak kekurangan dan kita belum berhasil menang. Mulai dari komunikasi, jarak antar pemain juga mungkin masih agak terlalu jauh, dan tentu finishing juga menjadi masalah bagi kita. Di latihan kemarin kita coba memperbaikinya,” jelasnya.
Baca Juga:Indonesia Takluk 0-3 dari Mali, Ini Catatan Penting Indra Sjafri Jelang SEA Games 2025Ini Pernyataan Resmi Patrick Kluivert setelah Dipecat dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia
Arel menambahkan bahwa tim juga telah melakukan analisis video untuk memperbaiki penempatan posisi, terutama dalam mengantisipasi situasi bola mati.
“Kita sudah melihat videonya juga, dan pasti kita akan evaluasi siapa yang akan melakukan man-marking terhadap pemain yang lebih tinggi, dan di mana zona yang harus kita waspadai untuk mengantisipasi bola mati tersebut,” ujarnya, di laman Kita Garuda.
Terkait kekuatan Mali, Kadek Arel menyebut kecepatan dan kolektivitas tim merupakan faktor paling menonjol dari lawan.
“Untuk Mali, yang utama itu di sektor kecepatan dan kolektivitas pemain. Karena saya lihat mereka sangat efektif. Mungkin dari tujuh shoot, mereka berhasil mencetak tiga gol. Dan itu sangat baik menurut saya, dan tentu itu menjadi hal yang harus kita waspadai,” tutupnya. (*)
