SURABAYA, Berita86.com- Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan rehabilitasi sosial untuk korban musibah robohnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Nur Ahmat Rohmatulloh (16).
Nur Ahmat Rohmatulloh yang tangannya diamputasi akan diberikan tangan palsu bionic dan keluarganya mendapatkan bantuan pemberdayaan.
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Supomo mengatakan bantuan ini untuk mengembalikan fungsi-fungsi sosial korban.
Baca Juga:Kemensos Dirikan Dapur Umum dan Salurkan Bantuan untuk Korban Tragedi Al KhozinyTragedi Al Khoziny Sidoarjo, Korban Meninggal hingga 6 Oktober 2025 Jadi 60 Orang
“Jadi, kehadiran kami ke sini yang pertama silaturahmi, kedua ingin memastikan bagaimana perkembangan putra bapak, berikut ingin memastikan bantuan kepada bapak dari Kemensos sudah sampai,” kata Supomo saat di kediaman korban di Cantingan Tengah 66, Simokerto, Surabaya, Jumat, 5 Desember 2025.
Lengan atas sebelah kiri Ahmat harus diamputasi setelah terluka dalam musibah yang dialaminya saat menuntut ilmu di pesantren.
Kini Nur Ahmat Rohmatulloh membutuhkan bantuan tangan palsu bionic.
Selain tangan palsu bionic untuk Ahmat, Kemensos juga memberikan bantuan wirausaha untuk keluarganya.
“Nanti dibantu untuk membuat tangannya, kemudian nanti dibantu sekolah kembali agar cita-citanya bisa tercapai,” kata Supomo.
“Mudah-mudahan nanti cita-citanya terkabul. Sangat terbuka untuk menggapai cita-citanya. Mudah-mudahan menjadi anak yang sukses,” tambahnya.
Supomo lantas menyemangati Ahmat lewat cerita para penyandang disabilitas saat perayaan Hari Disabilitas Internasional yang diperingati tiap 3 Desember.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki mereka tetap semangat berkarya.
“Ada anak yang main terompet pakai kaki, melukis pakai kaki, pakai mulut, karena tidak punya tangan,” katanya, dilansir dari laman resmi Kementerian Sosial.
Baca Juga:Prabowo: Tahun 2026 Pemerintah akan Beli 200 Helikopter untuk Perkuat Kesiapsiagaan NasionalPemerintah Bentuk Satgas Audit Pesantren dan Luncurkan Program Vokasi untuk Santri
Di tempat yang sama, Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Perencanaan dan Evaluasi Kebijakan Strategis Kementerian, Andy Kurniawan mengatakan Ahmat akan mendapatkan bantuan tangan palsu bionic.
Namun, sambung Andy Kurniawan, alat bantu ini belum bisa dibuat karena menunggu proses pemulihan.
“Karena ini masih bergerak, masih kembang, masih kempis belum permanen, standarnya tiga bulan setelah sakit,” kata Andy.
Andy Kurniawan juga menyemangati Ahmat serta tidak minder dengan kondisinya saat ini.
Hal senada disampaikan Kepala Sentra Terpadu Prof Dr Soeharso Kemensos, Nova Dwiyanto Suli. Dia mengatakan pengukuran tangan palsu masih menunggu proses pertumbuhan jaringan selesai dengan sempurna.
