Kenali Hipertensi: Penyebab Utama Penyakit Jantung, Gagal Ginjal, dan Stroke, Simak Cara Pencegahannya

hipertensi
Ilustrasi cek tekanan darah/Ist.
0 Komentar

BERITA86.COM- Hipertensi atau yang disebut juga dengan tekanan darah tinggi, sering disebut sebagai ‘the silent killer’. Kenapa demikian? Karena hipertensu sering tanpa keluhan.

Di Indonesia, hipertensi atau tekanan darah tinggi ini merupakan penyebab utama untuk penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke.

Seseorang dikatakan hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan hasil tekanan sistol (angka yang pertama) ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan diastol (angka yang kedua) ≥ 90 mmHg pada lebih dari 1(satu) kali kunjungan.

Baca Juga:Menteri Agama: Madrasah Harus Adaptif terhadap Teknologi DigitalPersib Lagi Bagus-bagusnya, Levi Ingin Kalahkan PSS Sleman

Sesuai Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas yang dikeluarkan sejak 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%.

Angka ini mengalami peningkatan dibanding prevalensi hipertensi pada Riskesdas 2013 sebesar 25,8%. Dan, diperkirakan hanya 1/3 kasus hipertensi di Indonesia yang terdiagnosis, sisanya tak terdiagnosis.

Ahli kesehatan yang juga menjabat Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia dr Erwinanto Sp.JP(K) FIHA mengatakan bahwa jika seseorang menderita hipertensi dan tidak dikontrol, maka akan menjadi kontributor tunggal yang utama untuk penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.

Dalam sebuah pernyataannya yang dirilis di laman resmi Kemenkes belum lama ini, ia mengatakan bahwa setiap peningkatan darah 20/10 mm Hg akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner 2 kali lebih tinggi.

Hipertensi sebenarnya dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti merokok, diet yang tak sehat (kurang konsumsi sayur dan buah, konsumsi garam berlebih), obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stres.

Keberhasilan mengontrol tekanan darah mencapai target terbukti menurunkan kejadian stroke sebesar 30-40% dan kejadian penyakit jantung koroner sebesar 20%.

Konsumsi garam harus diperhatikan, dianjurkan 5 sampai 6 gram perhari. Sayangnya dalam praktek sehari-hari seseorang tidak pernah menghitung berapa banyak konsumsi garam.

Baca Juga:Lanjutan BRI Liga 1: Ini 8 Cara Beli Tiket Persib vs PSS SlemanMeriahnya Konser Aftershine di Bekasi, Ribuan Muda-Mudi Nyanyikan Lagu Ganjar Idolaku 

Selain mengonsumsi garam, kiat sehat untuk menurunkan hipertensi harus dilakukan. Erwinanto menyarankan untuk perbanyak makan sayur, buah, sedikit lemak jenuh, ikan, dan sedikit gula. Hal itu harus diiringi dengan berolahraga secara teratur 30 menit per hari.

Pencegahan Hipertensi, Perlu Dikontrol

Jika seseorang mengalami hipertensi, maka upaya yang harus dilakukan adalah mengontrol tekanan darah. Masyarakat diimbau melakukan cek tekanan darah di fasilitas kesehatan terdekat.

0 Komentar