Pegiat Medsos asal Indonesia Ditahan Keamanan Arab Saudi karena Tawarkan Visa Haji Ilegal, Siapa Dia?

yusron
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Yusron B. Ambary menjelaskan tentang ditahannya pegiat medsos asal Indonesia karena berjualan visa haji ilegal tanpa izin resmi (tasreh)/Dok Kemenag.
0 Komentar

BERITA86.COM- Salah seorang pegiat media social atau medsos asal Indonesia ditahan oleh pihak keamanan Kerajaan Arab Saudi diduga karena berjualan visa haji ilegal tanpa izin resmi (tasreh).

Hal tersebut seperti disampaikan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Yusron B. Ambary.

Keterangan mengenai ditahannya pegiat medsos asal Indonesia itu disampaikan Yusrin saat menyambut kedatangan Tim Pengawas Haji di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah.

Baca Juga:Tak Ada Perbedaan, Idul Adha 1445 Hijriyah Dirayakan pada 17 Juni 2024Tapera Berpotensi Mencekik Pekerja Mandiri

“Belum lama kami dapat kabar juga mengenai seorang pegiat medsos yang ditahan pihak keamanan Arab Saudi karena dia jualan haji tanpa tasreh melalui visa ziarah, dan sudah ada jamaahnya di Makkah,” terang Yusron di Jeddah pada Kamis, 6 Juni 2024, dikutip dari laman resmi Kemenag.

Mengenai siapa pegiat medsos yang ditangkap itu, Yusron mengatakan inisialnya LMN.

LMN ini ditangkap bersama keponakannya saat menuju hotel.

Dikatakan Yusron, masih banyak pegiat media sosial yang diduga menjual paket haji nonprosedural.

Pemerintah Saudi sudah memantau dan mencatat berbagai akun-akun yang menawarkan layanan haji non prosedural baik yang tinggal di Arab Saudi maupun di Indonesia.

“Pihak aparat Arab Saudi juga juga telah merazia berbagai akun sosial media yang menawarkan visa haji ilegal,” tutur Yusron.

Hal ini menjadi concern aparat keamanan Saudi untuk membasmi penjaja layanan haji ilegal.

“Intinya Saudi akan sangat serius sekali membasmi pelaksanaan haji non prosedural ini,” imbuhnya.

Baca Juga:Pelatih Fisik Persib Tak Pulang ke Kroasia, Pilih Liburan Keliling AsiaYuk Berburu Diskon Tiket Kereta Api untuk Liburan Sekolah, Simak Caranya

Saat ini KJRI Jeddah masih menelusuri keberadaan rombongan jemaah haji yang diduga menjadi korban tawaran visa nonprosedural.

Adapun, jamaah yang diduga korban pegiat medsos tersebut diketahui sudah berada di Makkah.

“Jadi sekarang jamaahnya masih kita telusuri di mana posisinya,” katanya.

“Tindakan kami lebih kepada korbannya. Nanti setelah ibadah haji selesai, kami akan menelusuri siapa korban dan pelakunya,” jelas Yusron.

Ia menjelaskan kemarin sudah mepet waktunya untuk menyelamatkan korban ke Tanah Air terlebih dahulu.

Pihak KJRI Jeddah belum mendalami kasusnya karena tidak memiliki wewenang untuk menindak.

Di samping itu, kata dia, pemeriksaan di Masjidilharam dan sekitarnya sangat ketat oleh Pemerintah Saudi.

0 Komentar