Sedangkan Bandara Nabire Baru memiliki luas terminal 6.320 m² yang dapat menampung hingga 289.700 penumpang per tahun.
Menhub menyampaikan, desain bangunan kedua bandara ini mengusung konsep kearifan lokal dengan sentuhan simpel modern.
Desain bangunan Bandara Siboru menggunakan konsep Satu Tungku Tiga Batu, terlihat dari adanya tiga atap yang mencerminkan masyarakat Kabupaten Fakfak hidup rukun.
Baca Juga:Ketua Apdesi Tak Terima Organisasinya Dicatut untuk Dukung Prabowo-Gibran, Tegaskan Ada Pelanggaran HukumJelang Laga Dewa United vs Persib, Ezra Walian Sampaikan Optimisme Ini
Sedangkan arsitekturnya mengambil konsep Rumah Kaki Seribu, yakni rumah adat suku Arfak di Provinsi Papua Barat.
Lalu untuk Bandara Nabire Baru mengambil konsep pepohonan yang diadopsi dari pohon hutan tropis Papua. Kemudian, penutup atap terminal diadopsi dari hutan tropis Papua dan pesawat kertas.
“Kedua bandara kita bangun dengan konsep arsitektur yang baik. Kami sampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak dalam pembangunan ini,” kata Budi Karya Sumadi.
“Mulai dari Kementerian/Lembaga lain, Pemerintah Daerah setempat, Pimpinan TNI dan Polri setempat, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, serta masyarakat,” tutur Menhub.
Sementara itu, turut hadir dalam kegiatan peresmian dua bandara tersebut antara lain Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Kemudian Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere, Bupati Fakfak Untung Tamsil, perwakilan Pemuka Adat Papua Barat, serta Ketua Dewan Adat Fakfak. (*)