“Tim lintas kementerian/lembaga mewujudkan sejarah baru, dimana untuk pertama kalinya Indonesia akan punya layanan digital terpadu, salah satunya dengan interoperabilitas berbagai aplikasi layanan yang selama ini terpisah-pisah,” ujar Anas.
Pada tahap pertama ini, GovTech akan mengakselerasi integrasi dan interoperabilitas sistem layanan digital utama di sembilan layanan yang menjadi prioritas.
Yaitu layanan kesehatan, layanan pendidikan, bantuan sosial, identitas digital berbasis data kependudukan, layanan Satu Data Indonesia, transaksi keuangan, integrasi portal service, layanan aparatur negara, hingga SIM online dan izin keramaian.
Baca Juga:Witan Sulaeman Naik Haji, Begini Kesannya tentang Pelayanan dari KemenagTiket Final Liga 1 Persib vs Madura United Ludes Terjual, Hatur Nuhun Bobotoh
Disampaikan melalui integrasi ini, nantinya, publik hanya perlu mengakses satu portal untuk mendapatkan beragam layanan pemerintah berbasis digital.
Diharapkan hal tersebut dapat menciptakan pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien.
“Selama ini, bila ingin mengakses layanan A, warga harus mengunduh aplikasi A dan mengisi-mengunggah berbagai dokumen,” kata Menteri Anas.
Jika ingin mengakses layanan B, harus unduh aplikasi B dan unggah lagi berbagai dokumen. Semua proses berulang dan membuat warga kesulitan, padahal ada ribuan layanan dengan ribuan aplikasi.
“Arahan Presiden, semua harus ringkas. GovTech akan mengintegrasikan itu semua,” papar Anas.
Lebih lanjut dikatakan bahwa di sejumlah negara maju, layanan digital terpadu sudah dijalankan dengan baik dari yang sebelumnya ribuan aplikasi menjadi satu sistem terintegrasi.
Dengan sistem single sign-on, warga tidak harus mengunggah beragam dokumen berulang-ulang serta tidak harus mengunduh ribuan aplikasi. (*)